Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Pemasaran Online, Pelaku Usaha Wajib Tahu

Kompas.com - 29/01/2024, 10:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber BDC

KOMPAS.com - Di era digital sekarang ini, penting bagi bisnis untuk melakukan pemasaran online.

Sayangnya, tak sedikit usaha yang justru melakukan kesalahan dalam melakukannya, sehingga menghambat pertumbuhan usaha dan membuka kesempatan bagi pesaing.

Sebagian besar bisnis memang telah memiliki situs web dan media sosial, tapi tampaknya tak semua paham bagaimana memaksimalkan media tersebut untuk menghasilkan keuntungan bisnis.

Baca juga: 5 Langkah Jitu Pemasaran Bisnis dengan Media Sosial

Berikut ini empat kesalahan yang banyak dilakukan pelaku usaha saat melakukan pemasaran online.

1. Mencoba melakukan semuanya sekaligus

Banyak pelaku usaha ingin melakukan gebrakan besar dengan membuat situs web yang mahal dan promosi media sosial yang lengkap. Hal ini jika tak dilakukan secara tepat, maka hanya akan membuang waktu dan uang.

Anda lebih baik memulainya secara bertahap, sambil mempelajari apa yang paling cocok untuk bisnis Anda.

2. Terlalu fokus pada desain

Untuk menarik perhatian, pelaku usaha cenderung fokus pada desain web yang indah dan mewah. Meski penting memiliki situs web dengan desain menarik, tapi jangan lupa kata-kata yang disampaikan untuk menggaet calon pelanggan jauh lebih penting.

Halaman web Anda harus secara jelas dan ringkas mengomunikasikan apa yang ditawarkan bisnis Anda dan mengapa produk Anda merupakan pilihan terbaik.

Selain deskripsi produk yang langsung muncul di halaman, Anda juga perlu menampilkan ajakan bertindak yang menarik, misalnya: klik pesan sekarang.

Selain itu, jangan lupa tampilkan informasi kontak Anda di setiap halaman.

Baca juga: Merintis Bisnis Kuliner? Ini 9 Tips Pemasaran Online yang Bisa Dicoba

3. Gagal membentuk komunitas

Salah satu tujuan terpenting pemasaran online, sebenarnya membangun komunitas yang berpusat pada bisnis Anda.

Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menawarkan konten yang memiliki value membantu, menghibur, hingga mengedukasi audiens.

Namun, banyak bisnis yang justru mengasingkan audiens mereka, dengan terus-menerus mendorong pesan pemasaran yang mengganggu.

Ketimbang melakukan hal seperti itu, lebih baik memposisikan diri Anda sebagai seorang ahli di bidangnya, dengan menawarkan artikel panduan, eBook, dan video yang informatif.

Para audiens akan lebih tertarik membagikan konten semacam ini untuk pengikut media sosial mereka, sehingga selanjutnya akan tertarik menjadi bagian yang mendukung bisnis Anda.

4. Tidak perhatikan hasil

Tak sedikit bisnis yang hanya memikirka strategi pemasaran online, tapi lupa tidak menggunakan alat analisis untuk melacak hasilnya.

Padahal Anda bisa mendapatkan umpan balik langsung untuk mengetahui siapa saja pengunjung Anda, dari mana mereka berasal, dan bagaimana mereka bereaksi terhadap konten bisnis Anda.

Data ini memungkinkan Anda dengan mudah menguji kinerja desain situs web, konten media sosial, dan kampanye promosi di media sosial berbeda untuk melihat apa yang paling menarik perhatian pengunjung, yang paling banyak dibagikan, dan yang paling banyak menghasilkan penjualan.

Dengan begitu, Anda terus bisa melakukan perbaikan dengan membuat konten yang lebih menarik pengunjung dan meningkatkan penjualan.

Baca juga: Strategi Pemasaran Gagal? Begini Cara Memperbaikinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau