Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Kelebihan dan Kekurangan dalam Bisnis Kerajinan Bunga Kering

Kompas.com - 05/04/2024, 14:16 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum memulai bisnis di bidang yang diinginkan, perlu untuk melihat kelebihan dan kekurangan bidang usaha tersebut. Hal ini bisa dijadikan acuan untuk merancang strategi dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam usaha. 

Tentu setiap bidang usaha memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tergantung cara seorang pebisnis dalam mempertimbangkan risiko yang diambil. 

Sama halnya dengan bisnis lainnya, kerajinan bunga kering juga memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Hal ini dirasakan oleh Korona Sulin atau Koro (32), salah satu pemilik usaha kerajinan bunga kering Stellar Coronae. 

Baca juga: Cara Owner Stellar Coronae Kembali Membangun Semangat Berbisnis

Menurut Koro, ada beberapa kekurangan dan kelebihan bisnis kerajinan bunga kering yang bisa kamu simak melalui artikel berikut ini. 

Kelebihan Bisnis Kerajinan Bunga Kering

Menurut Koro, bisnis kerajinan bunga kering memiliki suatu kelebihan, yaitu bunga kering dapat bersifat tahan lama sehingga bisa dipakai berulang kali.

"Beda ya sama bunga asli yang 7 hari sudah mati, kalau bunga kering itu bukan yang sekali jadi lalu buang gitu," lanjut Koro. 

Baca juga: Cara Pertahankan Bisnis Kerajinan Bunga Kering Biar Tetap Cuan

Lebih lanjut, Koro mengatakan bahwa bunga kering bisa digunakan untuk pemakaian jangka panjang. Bahkan dari 3 hingga 5 tahun lamanya. 

"Bunga kering itu bisa tahan 3 sampai 5 tahun, tergantung perawatannya juga," ucapnya. 

Kekurangan Bisnis Kerajinan Bunga Kering

Koro mengatakan bahwa kekurangan bisnis kerajinan bunga kering terletak pada cara penyimpanannya yang tidak bisa sembarangan. Jadi harus berhati-hati menyimpan bunga kering agar tidak rusak. 

Baca juga: Kenali Kelebihan dan Kekurangan Bangun Bisnis yang Lagi Tren

"Bunga kering itu harus disimpan di tempat yang jauh dari lembap. Soalnya bunga kering itu gampang jamuran," jelas lulusan arsitektur tersebut. 

Oleh karena itu, Koro menyarankan untuk mengurangi kelembapan ruang penyimpanan bunga kering dengan alat dehumidifier. Dengan menggunakan alat ini, kelembapan ruangan dapat terkontrol sehingga bunga kering tidak jamuran. 

"Ruangan buat penyimpanan bunga kering, kelembapannya harus di bawah 30 persen. Nanti bisa kelihatan di dehumidifiernya," lanjut Koro. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau