Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pertahankan Bisnis Kerajinan Bunga Kering Biar Tetap Cuan

Kompas.com - 30/03/2024, 10:00 WIB
Alfiana Rosyidah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerajinan bunga kering tentu saja seperti bisnis lainnya yang memiliki tantangan tersendiri. Tidak hanya soal bahan baku, melainkan keberlanjutan inovasi produk untuk dijual.

Hal tersebut berpengaruh terhadap keberlanjutan bisnis kerajinan bunga kering. Korona atau yang biasa dipanggil Koro (32) salah satu pendiri bisnis kerajinan bunga kering Stellar Coronae, menyebut banyak usaha kerajinan bunga kering yang tidak berlanjut lagi. 

Kejadian serupa juga hampir dialami oleh Koro dan tim Stellar Coronae. Pada akhirnya, mereka pun juga harus menemukan strategi agar bisnis kerajinan bunga kering tetap berlanjut. 

Baca juga: 5 Peluang Bisnis Buket Bunga Kering

Ketika wawancara bersama Kompas.com pada Jumat (29/3/2024), Koro menyebutkan langkah-langkah yang diambil untuk menjaga keberlanjutan bisnis kerajinan bunga kering. Kamu bisa juga mengikuti cara ini agar bisnis kerajinan bunga kering milikmu dapat bertahan lama dan tentu tetap cuan.

Terus Mengembangkan Produk

Hal yang dilakukan oleh Stellar Coronae adalah terus mengembangkan produk sesuai dengan minat pasar. Seperti yang terjadi pada tahun 2022, selain membuat kerajinan untuk hadiah pernikahan, Stellar Coronae juga membuat aksesoris dan stationary dari bunga kering,

"Kalau untuk sekarang kita coba buat aksesoris dan stationary ya. Cuma untuk ke depannya kalau orang-orang sudah tidak minat dengan barang tersebut, kami harus memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya," terang Koro.

Baca juga: 3 Kerajinan Resin yang Bisa Kamu Jual dan Hasilkan Cuan

Menurut Koro, untuk saat ini mereka berupaya untuk terus mengembangkan produk yang sudah ada terlebih dahulu. Jadi, mereka tidak langsung cepat menyerah ketika menjumpai jalan buntu.

Mengikuti Workshop

Untuk mempertahankan bisnis, perlu adanya asupan ilmu-ilmu baru. Hal inilah yang dilakukan oleh Koro dan tim Stellar Coronae. Mereka mengikuti workshop kerajinan untuk menambah inspirasi baru nantinya.

"Jadi kami juga terus belajar untuk menggali ilmu-ilmu baru. Kayak waktu ikut workshop itu, pulang-pulang langsung kepikiran mau bikin sesuatu," ungkapnya. 

Baca juga: 5 Ide Bisnis Kerajinan Tangan, Cocok Buat Kalian yang Kreatif

Dengan mengikuti workshop, nantinya akan menambah wawasan baru dan bisa dijadikan sebagai dasar untuk terus berinovasi.

Belajar dari Orang yang Memiliki Ilmu Lebih Banyak

Menurut Koro, belajar dari orang yang memiliki ilmu lebih banyak dapat menambah inspirasi baru dalam menciptakan produk. 

"Ketika kita belajar dan ketemu orang lain yang lebih hebat dari kita, aku merasa dapat ide baru. Lewat mengobrol dengan mereka pun, juga bisa memunculkan inspirasi," lanjut Koro. 

Baca juga: 5 Ide Usaha Kerajinan Tangan, Salah Satunya Manfaatkan Daur Ulang

Seperti halnya workshop, belajar dari orang yang memiliki ilmu lebih banyak juga dapat menggali wawasan kita. Kamu tak harus bertemu dengan orang dalam bidang yang sama. Dengan bertemu orang yang berbeda bidang pun, juga bisa memunculkan ide-ide baru untuk kerajinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau