Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minuman Kopi Satu Liter Jadi Penyelamat Bisnis Dua Coffee

Kompas.com - 21/07/2024, 12:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Pasca-pandemi, bisnis kedai kopi kembali marak di Tanah Air. Sebaran kedai kopi makin terlihat di berbagai tempat. Pertanda tren kopi cantik di kedai-kedai tetap eksis hingga saat ini.

Kesempatan itulah yang banyak dimanfaatkan pelaku bisnis, termasuk Co-Owner Dua Coffee Wempi Januar. Dia memulai usaha kedai kopi dengan label Dua Coffee sejak 2016 lalu.

Wempi bercerita, dirinya kala itu tertarik dengan usaha kedai kopi yang mulai booming di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah film populer Filosofi Kopi. Dari situ, ia melihat peluang besar di bisnis kedai kopi.

Baca juga: Dua Coffee, Kedai Kopi Pertama Asal Indonesia di Washington DC

"Di tahun itu, kami akhirnya masuk dan berusaha mengenalkan kopi Nusantara, dengan membuka toko pertama di daerah Cipete," ujar Wempi sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (20/7/2024).

Bersiasat agar Bisnis Tak Tersendat

Pada awal usahanya, laju bisnis Dua Coffee terbilang positif. Namun, perjalanan bisnis tidak selalu mulus.

Salah satu tantangan terberat datang saat pandemi Covid-19 pada 2020. Ketika itu, omzet usahanya anjlok hingga 80 persen. Bahkan, bisnisnya hampir tidak bisa bertahan selama lebih dari tiga bulan dengan kas yang semakin menipis.

Tak mau menyerah, Wempi bersama timnya terus berinovasi dengan mengembangkan produk dan memperkuat promosi serta branding di media daring.

Baca juga: Indonesia Pamerkan 50 Jenis Kopi pada Sidang WIPO di Swiss

Salah satu langkah yang dia ambil adalah menyediakan minuman dalam kemasan satu liter yang bisa disimpan di rumah. Termasuk minuman segar yang Wempi namakan Petik Mangga.

Usaha ini membuahkan hasil. Minuman dalam kemasan satu liter yang dia jual secara daring ternyata sangat pelanggan sukai. Wempi pun senang karena upaya ini berhasil menyelamatkan 80 pegawai Dua Coffee dari PHK.

"Waktu itu, omzet online kami meningkat, walaupun orang tidak bisa belanja langsung karena pandemi. Tapi, 80 karyawan kami tetap bisa gajian dan mendapat bonus," kata Wempi.

Meningkat Dua Kali Lipat

Kini, bisnis Dua Coffee telah memasuki tahun ke-8 dan masih bergairah. Tahun lalu, mereka membuka cabang kelima di daerah Bintaro. Penjualan minuman kopi pun meningkat hampir dua kali lipat dibanding sebelum pandemi, dengan penjualan mencapai 20.000-25.000 cangkir per hari.

Dari penjualan tersebut, Dua Coffee meraup omzet mencapai Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar per tahun.

Baca juga: Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

"Kami juga konsisten membangun mitra dengan petani, melibatkan 10-12 petani dengan kontrak eksklusif," sebut Wempi.

Dalam waktu dekat, Dua Coffee berencana untuk menambah cabang di luar Jakarta. Dua kota yang tengah dalam penjajakan adalah Surabaya dan Semarang. Meski begitu, Wempi belum bisa memastikan, kapan dua cabang baru dari Dua Coffee akan buka.

Yang jelas, Semarang dan Surabaya, Wempi anggap punya potensi bisnis yang tidak kalah dengan Jakarta untuk usaha kedai kopi. (Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Minuman Kopi Satu Liter Jadi Penyelamat Dua Coffee

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau