Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Saham atau Buka Usaha, Pilih Mana?

Kompas.com - 05/03/2022, 08:05 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menambah penghasilan dan meningkatkan kekayaan dapat dilakukan dengan cara investasi maupun menjalankan usaha. Bisnis juga bisa termasuk investasi karena merupakan bentuk penanaman modal pada sebuah usaha.

Bisnis banyak macamnya. Ada bisnis kuliner, bisnis pertanian, bisnis peternakan, bisnis perkebunan, bisnis budidaya, bisnis franchise, dan bisnis lainnya.

Pun dengan investasi, kamu dapat investasi saham, obligasi atau surat utang, deposito, emas, reksa dana, kripto, mata uang asing, bahkan fintech peer to peer lending. Tinggal pilih sesuai tujuan keuangan dan profil risiko masing-masing.

Salah satu investasi yang makin digandrungi anak muda adalah investasi saham. Baik investasi saham maupun membuka bisnis sama-sama memberi peluang keuntungan yang besar dan berkesinambungan.

Lalu mana yang paling bagus antara investasi saham dan membuka usaha? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari Cermati.com.

Investasi Saham vs Membuka Usaha

Antara investasi saham dan membuka bisnis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelemahan bisnis adalah kamu perlu menyiapkan modal dengan jumlah tertentu bila ingin membuat produk sendiri.

Sedangkan investasi saham, modalnya saat ini sangat terjangkau. Bisa dimulai dari Rp 100.000, bahkan ada yang menawarkan Rp 10.000 sudah bisa trading.

Kelebihan membuka usaha, bukan hanya memperoleh keuntungan, laba usaha mutlak menjadi milik kamu, tetapi juga semakin luas jaringan relasi karena kamu akan berhubungan dengan banyak orang, seperti supplier, konsumen, dan sesama pengusaha lain.

Investasi saham keuntungannya, memperoleh capital gain, dividen, serta ilmu yang bermanfaat. Kamu bisa mendapatkan ilmu dari membaca buku, ikut seminar atau pelatihan, diskusi dengan sesama investor dan trader, serta pengalaman langsung melakukan trading saham.

Sebelum menjatuhkan pilihan, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini sebagai bahan pertimbangan:

1. Menetapkan tujuan yang hendak kamu capai

Hal yang paling utama adalah mengetahui tujuan yang hendak kamu capai. Jika kamu sudah bekerja dan memiliki penghasilan tetap, namun ingin meningkatkan pendapatan, maka dapat memilih membuka usaha.

Keuntungan yang kamu dapat dari menjalankan kegiatan usaha, bisa langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contohnya, buka warung sembako, jualan baju online, dan sebagainya.

Tetapi, bila tujuan keuangan kamu untuk persiapan masa pensiun, sebaiknya pilih investasi saham. Investasi saham dalam jangka panjang bisa mencetak cuan maksimal untuk menambah modal pensiun.

2. Memahami risikonya

Setelah itu, kamu juga harus memahami risiko investasi saham dan membuka bisnis. Di balik keuntungan menggiurkan yang ditawarkan, keduanya mempunyai risiko yang harus diperhitungkan.

Risiko investasi saham, antara lain tidak memperoleh pembagian dividen, risiko capital loss akibat harga jual saham lebih rendah dibanding harga beli sehingga mengalami kerugian, serta risiko likuidasi atau perusahaan bangkrut, dan risiko delisting dari bursa efek.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau