KOMPAS.com - Berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat, belum sempurna jika tidak membawa oleh-oleh atau mencicipi kuliner khasnya.
Daerah yang terletak di timur Jawa Barat itu, mempunyai beragam kuliner khas, seperti empal gentong, tahu gejrot, nasi jamblang, kerupuk melarat, dan sebagainya.
Kuliner khas tersebut sangat mudah ditemui ketika berada di Cirebon, apalagi di jalan utamanya, banyak berderet papan reklame berukuran besar terpampang menunjukkan keberadaan kuliner khas asal Kota Udang itu.
Baca juga: BRONIS UMKM: Cara Jitu Kelola Bisnis UMKM untuk Pemula, Yuk Ikut!
Selain papan reklame, ketika masuk ke daerah tujuan wisata di Cirebon, maka pasti akan ditemukan kuliner khas berwarna-warni tergantung di depan kios warga untuk dijajakan.
Kuliner khas itu dinamakan kerupuk melarat atau kerupuk mares singkatan dari "lemah ngeres" tanah berpasir.
Penamaannya bukan berarti dikhususkan untuk orang miskin, namun dikarenakan proses pembuatannya yang tidak menggunakan minyak goreng seperti pada umumnya.
Kerupuk melarat merupakan kuliner khas Cirebon yang tercipta saat masa sulit, meskipun belum diketahui secara persis tahunnya.
Menurut para sejarawan Cirebon, terciptanya kerupuk melarat saat ada tanam paksa atau "cultuurstelsel" pada masa penjajahan Kolonial Hindia Belanda.
Karena pada waktu Kolonial Hindia Belanda, masyarakat Cirebon dipaksa untuk menanam tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, seperti gula, kopi, dan rempah lainnya.
Sehingga, masyarakat waktu itu tidak bisa menanam padi, karena semua tanaman sudah ditentukan oleh penjajah yang menerapkan "cultuurstelsel" atau tanam paksa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.