Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkitkan Ekonomi Kreatif, 80 Desainer Pamerkan Karya di Kota Malang

Kompas.com - 02/06/2022, 08:00 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 selama kurun waktu tahun 2020 dan 2021 sempat membuat dunia fashion show tiarap. Padahal, satu karya busana bisa melibatkan banyak pelaku usaha, tidak hanya desainer itu sendiri, melainkan juga para penjahit, pengrajin kain dan lainnya.

Oleh sebab itu, JP Kelly Manni Entertainment akan mengumpulkan sebanyak 80 desainer fashion di Kota Malang, Jawa Timur. Para desainer berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

Mereka tampil dalam kegiatan Kelly Manni Runaway di Mall Dinoyo City Malang pada 1-5 Juni 2022.

Baca juga: Cara Menjadi Mitra Binaan Program Pendanaan UMK Pertamina

Penanggung jawab acara, Kelly Manni mengatakan acara tersebut bagian dari acara ajang Puteri Heritage Indonesia 2022.

Kegiatan itu bertujuan untuk membantu membangkitkan kembali geliat ekonomi kreatif Indonesia pasca pandemi Covid-19 menuju kondisi endemi.

"Akan melibatkan sekitar 150 model yang memperagakan busana dari para desainer, karena setiap desainer ada yang membawa dua dan empat busana," kata Kelly saat diwawancarai usai kegiatan di Rayz UMM Hotel pada Selasa (31/5/2022).

Menurutnya dunia fashion show juga berpengaruh terhadap sektor ekonomi. Hal itu karena setiap karya busana bisa melibatkan orang-orang yang menggantungkan hidupnya seperti menjadi pembatik, penenun, penjahit dan lainnya.

Para desainer juga akan menampilkan karya busana berciri khas dari daerahnya masing-masing, contohnya seperti dari bahan kain tenun dari Nusa Tenggara Timur. Kemudian ada desainer yang menampilkan karya dari kain batik teknik sibori dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, tema Heritage dipilih karena ingin memperkenalkan kembali warisan budaya Indonesia kepada para pemuda.

Menurutnya perkembangan teknologi yang ada memiliki dampak kekurangan para pemuda untuk mencintai negeri sendiri. Hal itu membuat para pemuda cenderung meniru perilaku budaya kontemporer sehingga melupakan budaya asli Indonesia.

"Saya punya kekhawatiran dari perkembangan teknologi yang cepat, anak muda Indonesia adab, sikapnya terkikis, cara bicara, attitude, oleh karena itu saya ingin kembali memperkenalkan warisan budaya Indonesia ke anak-anak muda," katanya.

Kegiatan itu juga telah mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kemudian Divisi Budaya Kemenristekdikti, Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Dalam Negeri.

"Karena desainer ada juga yang menampilkan kain-kain warisan budaya, yang telah diakui oleh UNESCO, yang umurnya diatas 50 tahun," katanya.

Baca juga: Berkat WFH, Uus Sukses Bisnis Tanaman Hias

Sebelumnya Vakum

Salah satu desainer, Christy Vioneke (25) mengatakan ia baru memulai kembali membuat karya busana untuk fashion show setelah dua tahun sebelumnya memilih vakum sementara waktu.

Menurutnya dalam kurun waktu dua tahun kebelakang, adanya pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah membuat minimnya gelaran fashion show di Indonesia dan luar negeri.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau