Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Sampah Menjadi Berkah melalui Ekonomi Sirkular

Kompas.com - 04/06/2022, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Tidak ada yang namanya sampah, saya yakin semua pemberian dari tuhan ada manfaatnya jika memang cocok tempatnya dan kita mampu dengan tepat mengolahnya.”

Widya merupakan pegiat UMKM asal Samarinda yang telah berhasil menjadi motor penggerak ekspor BUMDes di Kaltim.

Capaian mereka tidak main-main, Presiden Joko Widodo mengapresiasi secara langsung keberhasilan BUMDes Kaltim dalam menembus pasar ekspor untuk komoditas lidi sawit, lidi nipah dan arang kayu halaban pada acara Rakornas BUMDES 2021.

Baca juga: Bangkitkan Ekonomi Kreatif, 80 Desainer Pamerkan Karya di Kota Malang

Jika ditelisik lebih lanjut, produk lidi sawit dan lidi nipah yang dihasilkan tersebut pada awalnya hanyalah sebuah sampah tidak terpakai yang kerap mengotori Sungai Mahakam.

Namun, Widya dan BUMDes di Kaltim mampu mengolahnya menjadi barang input siap produksi maupun siap pakai baik untuk kebutuhan di dalam maupun luar negeri.

Komoditas lidi tersebut kerap digunakan untuk pembuatan sapu (broom sticks), interior rumah dan karya kerajinan.

Bahkan, untuk komoditas lidi nipah semi-olahan yang diekspor ke Finlandia dipakai untuk memenuhi pasokan industri serat alam dalam pembuatan pakaian kaos dan kaos kaki berbahan dasar serat alam.

Ekonomi Sirkular dan Potensinya di Indonesia

Dalam perspektif makro, apa yang dilakukan oleh BUMDes Kaltim tersebut merupakan penerapan dari yang dinamakan sebagai ekonomi sirkular.

Mengacu kepada publikasi tentang ekonomi sirkular yang dibuat oleh BAPPENAS bersama UNDP dan Kedutaan Denmark di Indonesia, ekonomi sirkular didefinisikan sebagai pendekatan sistem ekonomi melingkar dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai bahan mentah, komponen, serta produk.

Dari proses tersebut, pada akhirnya mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Secara ringkas, ekonomi sirkular adalah sebuah sistem ekonomi yang mampu mengolah barang sisa/sampah untuk bisa lebih bermanfaat atau bernilai serta di satu sisi juga bisa menjaga lingkungan agar tetap lestari.

Di Indonesia sendiri, terdapat lima sektor yang memiliki potensi besar untuk mengadopsi pendekatan ekonomi sirkular yakni sektor makanan & minuman, tekstil, konstruksi, perdagangan besar & eceran dan peralatan, elektrik & elektronik.

Baca juga: Apa Itu UMKM? Ini Pengertian dan Kriteria UMKM Menurut Undang-Undang

Lebih lanjut, kelima sektor tersebut memiliki cakupan ekonomi yang besar mencapai 1/3 dari PDB Indonesia serta mampu mempekerjakan lebih dari 43 juta orang di tahun 2019.

Namun, proses bisnis yang dijalankan pada kelima sektor tersebut belum efisien dan menghasilkan banyak limbah dimana tercatat jumlah limbah lima sektor saat ini mencapai 95,9 juta ton dan diprakirakan akan meningkat mencapai 155 juta ton pada tahun 2030.

Penerapan pendekatan sirkular untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak hanya mampu menjadi solusi masalah lingkungan, namun juga memberi manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Jagoan Lokal
Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Training
Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Training
Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Training
Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Training
Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Jagoan Lokal
Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Jagoan Lokal
Argopandoyo dan Vera Tjahyani, Pasutri yang Rintis Bisnis Home Decor dari Sampah

Argopandoyo dan Vera Tjahyani, Pasutri yang Rintis Bisnis Home Decor dari Sampah

Jagoan Lokal
Program Jagoan Banyuwangi jadi Program Percontohan Pengembangan Nasional

Program Jagoan Banyuwangi jadi Program Percontohan Pengembangan Nasional

Training
Cara Tan Ek Tjoan Bakery Bertahan dari Persaingan Bisnis dan Perubahan Zaman

Cara Tan Ek Tjoan Bakery Bertahan dari Persaingan Bisnis dan Perubahan Zaman

Training
Ingin Branding Bisnis Lewat Video? Ini Modal yang Kamu Butuhkan

Ingin Branding Bisnis Lewat Video? Ini Modal yang Kamu Butuhkan

Training
Melihat Geliat Kampung Layang-layang di Cimande Kabupaten Bogor

Melihat Geliat Kampung Layang-layang di Cimande Kabupaten Bogor

Jagoan Lokal
3 Hal yang Harus Dipelajari Pemandu Arung Jeram dalam Bisnis Rafting

3 Hal yang Harus Dipelajari Pemandu Arung Jeram dalam Bisnis Rafting

Training
KAWFEST 2024 Digelar di Sarinah pada 25-28 April, Ada Beragam Produk UMKM Wastra

KAWFEST 2024 Digelar di Sarinah pada 25-28 April, Ada Beragam Produk UMKM Wastra

Program
Mengintip Sistem Kerja Sama Bisnis Arung Jeram Sungai Elo di Magelang

Mengintip Sistem Kerja Sama Bisnis Arung Jeram Sungai Elo di Magelang

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com