Produk-produk tersebut dibuat oleh Nimas dengan memanfaatkan bahan baku yang melimpah di sekitar tempatnya tinggal.
Untuk pemasaran, Nimas menjual produk-produknya itu di beberapa kota di Kalimantan Utara seperti Bulungan dan Tanjung Selor.
Baca juga: Lepas Posisi Nyaman sebagai Bankir BUMN, Pasangan Ini Sukses Berbisnis Camilan
Guna membantu pemasaran, Nimas juga memanfaatkan Whatsapp untuk menawarkan produk-produk tersebut.
Nimas berprinsip bahwa transmigrasi tidak harus bertani. Dia bisa bangkit dan bisa setara dengan warga kota dengan cara berbisnis dan mengolah bahan baku menjadi punya nilai.
"Jadi, saya tidak akan berhenti mengembangkan usaha ini, sampai usaha ini dapat menyejahterakan masyarakat di sekitarnya," pungkas dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini