Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Datangkan Perancang Busana Nasional untuk Bantu Perajin Tenun NTT

Kompas.com - 09/07/2022, 17:49 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendatangkan perancang busana nasional untuk membantu para penenun di wilayah NTT.

"Kita akan datangkan perancang nasional Wignyo Rahadi, untuk mengajari cara memilih benang dan menenun yang bagus," ujar Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, saat membuka kegiatan kegiatan Pre Event Exotic Tenun Fest, di Kota Kupang, Sabtu (9/7/2022).

Hal itu dimaksud, agar tenunan yang dihasilkan memiliki kualitas bagus dan disukai pasar.

Baca juga: Ingin Konsumen Royal Membeli Produkmu? Pakai Trik Ini

"Tentu juga bisa mendorong nilai jual dan diharapkan dapat bisa dipamerkan pada tanggal 12 Agustus nanti saat kegiatan Festival Exotic Tenun Fest," ujar dia.

Menurut Nyoman, pihaknya membina para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang tenun ikat khas NTT, bukan hanya dari sisi market saja, tetapi juga dari hulu hingga ke hilir.

Untuk sisi hulu lanjut Nyoman, perancang busana nasional akan mengajari cara menenun yang baik, membuat motif yang inovatif dan pengambilan warna yang bagus untuk benang, sehingga sesuai dengan kebutuhan atau diminati pasar.

Sedangkan untuk hilir, Nyoman menyebut, pihaknya mendorong melalui fashion show menggunakan tenunan asal NTT yang dibuat para penenun.

Untuk itu kata Nyoman, kegiatan even exotic tenun fest, bisa memamerkan semua produk tenunan dari berbagai etnis yang ada di NTT.

Exotic tenun fest ini, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang dan sejumlah kabupaten lainnya.

Dalam festival ini, ada banyak produk UMKM mulai dari tenun dan kriya dan lainnya. Diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Bank Indonesia lanjut dia, juga mendorong UMKM untuk masuk ke sistem digital, bukan hanya memasarkan tetapi juga menciptakan UMKM lain menjadi digital.

Baca juga: Jokowi Minta Koperasi Bangun Pabrik Minyak Makan Merah

"Sampai saat ini, kita sudah kumpulkan UMKM untuk kurasi, dengan melibatkan dekranasda dan pelaku UMKM, sehingga saat kita pamerkan benar-benar berkualitas," ujar dia.

Nyoman berharap, saat pelaksanaan Festival Exotic Tenun Fest bisa berhasil dan para pelaku UKMK bisa mendapat keuntungan.

Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Setda Provinsi NTT, Lery Lupidara, mengapresiasi kegiatan yang dinisiasi Bank Indonesia tersebut.

"Mewakili Gubernur NTT, saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Nyoman dan Bank Indonesia yang selama ini ikut membantu membangun NTT secara inovatif dan kreatif," kata dia.

Menurut Lery, untuk membangun NTT bukan hanya Gubernur, Bupati dan Wali Kota saja, tetapi juga semua komponen atau pilar yang ada di daerah ini.

Lery mengatakan, tenun ikat asal NTT kini telah mendunia sehingga butuh kerja kolaborasi untuk menghasilkan tenunan yang berkualitas.

Dia berharap, kegiatan festival ini bisa berjalan dengan lancar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi warga dan juga pelaku UMKM.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau