Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Memilih Lokasi Jualan untuk UMKM

Kompas.com - 08/07/2022, 10:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa saja yang perlu diperhatikan saat milih tempat usaha? Ya, pertanyaan tersebut lazim muncul saat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ingin memulai usaha. 

Tentu, usaha yang sukses dan laris manis adalah impian setiap pelaku UMKM. Salah satu faktor penentu suksesnya usaha adalah memilih lokasi dengan tepat.

Dengan lokasi yang strategis, peluang konsumen untuk datang ke tempat usaha jadi lebih besar. 

Berikut tips-tips yang bisa diperhatikan saat memilih lokasi usaha seperti dirangkum dari ukmindonesia.id. 

1. Pilih tempat yang mudah terlihat

Faktor pertama yang perlu diperhatikan saat memilih tempat usaha adalah visibilitas. Dagangan yang mudah terlihat nantinya akan membuat usaha jadi eksis di mata pelanggan.

Pilihlah tempat yang bisa mudah terlihat agar masyarakat bisa tahu. Hindari memilih lokasi-lokasi terpencil, seperti di dalam gang atau di balik gedung tinggi.

Baca juga: Pelaku UMKM Wajib Tahu! Ini 3 Manfaat Ulasan dan Rating Positif untuk Bisnis

Jika memilih usaha seperti jajanan pasar, ada baiknya pilihlah tempat di pinggir jalan, di depan gedung perkantoran, maupun sekolah-sekolah. Tempat usaha seperti jajanan pasar lebih cocok di area luar ruangan agar pembeli bisa melihat produk makanan yang dijual.

2. Pilih tempat yang mudah dijangkau

Selain mudah terlihat, tempat usaha yang dipilih juga harus mudah dijangkau. Saat ini masyarakat sudah terbiasa membeli produk dengan metode pesan-antar dan online delivery.

Umumnya, usaha seperti kuliner sudah banyak bergabung dengan aplikasi online seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dan lainnya. Bayangkan jika ada pelanggan yang memesan makanan lewat aplikasi online, tetapi tempat usaha ada di gang sempit.

Baca juga: 7 Tips agar Produk UMKM Bisa Dijual Supermarket maupun Minimarket

Konsumen biasanya akan kesal jika pesanan makanan lama tiba. Padahal di sisi lain, supir ojek online sedang berusaha menemukan lokasi tempat usaha dan bahkan beresiko tersasar lantaran akses yang sulit.

3. Perhatikan tingkat kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk juga berpengaruh terhadap peluang produk bisa laris manis. Lokasi tempat usaha di tempat yang padat penduduk bisa menjangkau pelanggan yang luas.

Baca juga: Apa Itu UMKM? Ini Pengertian dan Kriteria UMKM Menurut Undang-Undang

Berbisnis di tengah pedesaan dengan di tengah kota tentu akan jelas berbeda secara omzet. Ya, lokasi yang banyak dilalui oleh calon pembeli akan jauh lebih berpotensi akan laris manis.

4. Pertimbangkan target konsumen

Target konsumen adalah pertimbangan lainnya saat memilih tempat usaha. Pelaku UMKM harus jeli membaca target pasar.

Baca juga: Cara Menembus Pasar Ekspor, Pelaku UMKM Wajib Tahu!

Pertama, tentukan siapa konsumen yang akan disasar. Sebagai contoh jika ingin membuka apotik, akan lebih tepat membuka usaha di sekitar perumahan atau rumah sakit. 

5. Pertimbangkan biaya membangun dan sewa tempat

Bujet alias dana yang dimiliki juga menjadi pertimbangan saat menentukan usaha. Rencanakan bujet yang ingin dialokasikan untuk tempat usaha.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau