KOMPAS.com - Ibarat sebuah perjalanan yang membutuhkan tujuan dan peta perjalanan. Memasuki dunia usaha juga seperti sebuah perjalanan yang harus ditentukan ke mana tujuan yang hendak dicapai.
Salah satu panduan dalam hal keuangan untuk mencapai tujuan akhir keuangan yaitu mendapatkan keuntungan sebaiknya Anda membuat budgeting atau anggaran.
Budgeting atau anggaran adalah salah satu proses keuangan terpenting yang harus Anda lakukan sebelum menjalankan usaha.
Baca juga: 5 Tips Memotret Produk Fashion, Pelaku UMKM Wajib Catat!
Apa itu budgeting? Budgeting atau anggaran merupakan perhitungan estimasi pendapatan yang diperoleh dan pengeluaran usaha yang dikeluarkan selama periode tertentu di masa depan dan biasanya disusun serta dievaluasi secara berkala.
Dengan budgeting, diharapkan semua proses dan rencana berjalan terkendali sesuai dengan rencana termasuk urusan biaya.
Karena Anda memiliki panduan dan tidak serta merta mengeluarkan biaya yang tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan, dapat melacak pengeluaran termasuk juga dapat menghemat lebih banyak uang.
Hal ini tidak hanya dibutuhkan saaat akan memulai suatu bisnis, tapi juga selama bisnis berlangsung, biasanya saat memasuki periode akutansi baru.
Budgeting juga perlu di evaluasi setiap akhir periode untuk mengetahui efektivitas kinerja bisnis dan merencanaan anggaran bisnis dengan lebih baik di periode selanjutnya.
Sebagai pemilik bisnis tidak perlu menunggu hingga bisnis menjadi besar. Justru budgeting bisa menjadi senjata untuk membantu Anda mengembangkan bisnis dengan lebih cepat. Karena anggaran dapat membantu Anda juga dalam merencanakan stretegi usaha baik jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
Selain itu budgeting dapat memudahkan Anda untuk memberikan gambaran usaha jika Anda ingin menggaet investor atau partner yang ingin membangun bisnis bersama Anda. Dengan gambaran anggaran yang transparan akan memudahkan mereka untuk memahami bisnis yang Anda jalankan.
Baca juga: Ingin Konsumen Royal Membeli Produkmu? Pakai Trik Ini
Dalam proses membuat budgeting, tentunya dibutuhkan kejelian dan ketelitian dalam penghitungannya. Anda bisa menggunakan cara sederhana dengan Microsoft Excel untuk menghitungnya. Atau jika ingin lebih canggih lagi, kini sudah banyak tersedia software untuk menghitung budgeting.
Ada bebrapa komponen yang harus Anda lengkapi dalam membuat budgeting.
Hal pertama yang perlu dihitung saat membuat budgeting adalah berapa perkiraan atau estimasi pendapatan yang Anda peroleh dari usaha atau bisnis Anda. Perkiraan pendapatan yang diperoleh tentunya harus realistis sesuai dengan kemampuan dan kondisi pasar bisnis Anda.
Pengeluaran dalam budgeting dapat dibagi menjadi dua komponen yaitu biaya tetep atau disebut fix cost atau biaya variabel yaitu variable cost.
Biaya tetap yaitu biaya yang nilainya tetap dan rutin dikeluarkan untuk menjamin kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar. Contoh dari biaya tetap yaitu: Sewa kantor, gaji karyawan, tagihan rutin berupa listrik, internet, PAM dan lain lain
Tiap bisnis memiliki karakteristik yang berbeda sehingga komponen biaya tetapnya pun akan berbeda-beda. Tentukan apa saja yang termasuk fix cost dalam satu periode tertentu misalkan satu bulan.
Baca juga: Jokowi Minta Koperasi Bangun Pabrik Minyak Makan Merah
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya bisa berubah-ubah tergantung penggunaaan. Contohnya adalah biaya marketing, biaya perbaikan, biaya operasional kendaraan, biaya produksi dan lain-lain.
Terkadang biaya variabel ini berubah-ubah sesuai dengan pendapatan yang diperoleh. Saat sedang sepi penjualan biaya ini bisa berkurang. Sebaliknya saat penjualan sedang ramai, biaya ini bisa meningkat.
Dalam berbisnis, untuk memastikan arus kas tidak terganggu karena keadaan darurat atau keadaan yang tidak terduga, penting bagi pemilik usaha untuk menyiapkan budget pengeluaran tidak terduga atau bisa disebut dana darurat.
Misal jika tanpa dikehendaki terjadi kecelakaan pada mobil operasional usaha. Anda bisa memanfaatkan alokasi dana ini untuk mengatasi masalah tersebut dengan cepat tanpa mengganggu arus kas operasional usaha Anda.
Sisihkan dan siapkan paling tidak 10 persen atau sebaiknya lebih dari total budget biaya yang Anda anggarkan.
Setelah mengetahui komponen apa saja yang harus Anda hitung dalam anggaran, kini saatnya Anda perhitungkan semua komponen di atas diawali dengan menghitung proyeksi pendapatan setiap bulan.
Lalu, tentukan estimasi biaya variabel dan biaya tak terduga. Catat semua biaya-biaya tersebut dengan rinci, detail dan jumlahkan keseluruhan komponen biaya tersebut.
Setelah itu Anda bisa menghitung estimasi keuntungan dengan mengurangi estimasi pendapatan dan total biaya keseluruhan.
Saat membuat budgeting atau anggaran pertama kali mungkin Anda tidak memiliki bayangan pasti bagaimana real kondisi saat menjalankan usaha nantinya. Tapi di periode selanjutnya, laporan keuangan periode sebelumnya bisa menjadi acuan untuk mengkoreksi Anggaran yang Anda buat.
Bisa saja Anda masih rugi atau mungkin sudah mendapatkan untung. Untung rugi itu hal yang biasa dalam berbisnis, yang penting sebagai pemilik bisnis selalu melakukan evaluasi dan mengambil pelajaran kenapa bisa untung dan bisa mengalami kerugian.
Bandingkan anggaran yang dibuat dengan laba rugi yang dihasilkan. Dari sini Anda bisa mengambil strategi yang jauh lebih baik untuk bisnis Anda di periode-periode selanjutnya.
Semoga bermanfaat. Be Smart, wealthy today and Achieve financial freedom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.