Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Bangkit dari Kegagalan Bisnis Setelah Kena Tipu

Kompas.com - 18/07/2022, 12:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Fokus pada target yang ingin kamu capai agar tidak menghamburkan banyak waktu dan tenaga. Jadi, kamu akan lebih terarah. Apapun rencana dan strategi yang kamu buat, walaupun tidak terlalu sempurna atau langkah kecil, lakukan saja.

Pantang Putus Asa Jadi Kunci Kesuksesan Pasca Gagal

Sudah banyak kisah pengusaha besar yang pernah menderita kerugian lantaran ditipu teman, rekan kerja, karyawan, dan pemasok atau mitra.

Buktinya, kini mereka sukses dengan bisnis yang berkembang pesat. Itu karena keuletan, sikap pantang menyerah dan putus asa, serta tidak mengenal lelah.

Kesuksesan hanya akan didapat pengusaha bermental baja. Seperti pengusaha sekaligus Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan pernah menyampaikan, lebih baik ditipu sekarang ketika bisnis kamu masih kecil, daripada ditipu orang ketika sudah jadi pengusaha besar.

Roda kehidupan berputar, kadang di bawah, kadang di atas. Jika hari ini kamu gagal dan sedang berada di tempat terendah, pasti suatu saat kamu akan naik dan berada di pucuk kesuksesan.

Yakinlah kegagalan bukan akhir dari segalanya, tetapi awal dari sebuah kesuksesan. Kegagalan menjadikanmu lebih dewasa, lebih kuat berdiri, dan kokoh. Menjadi fase yang dapat membuatmu berkembang dan berani melangkah meski bisnis penuh dengan risiko, salah satunya risiko gagal.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau