Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alasan Penting Pisahkan Rekening Bisnis dan Pribadi

Kompas.com - 19/08/2022, 15:19 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Sebelum memulai bisnis, pelaku bisnis wajib mempelajari cara manajemen keuangan yang baik.

Hal mengelola keuangan akan menjadi masalah apabila tidak dipikirkan atau direncanakan sejak awal. Sebab, berkembang atau tidaknya suatu bisnis tidak lepas dari seberapa sehat kondisi keuangannya.

Salah satu cara manajemen keuangan sederhana yang perlu dipraktikkan adalah memisahkan antara rekening pribadi dan bisnis.

Mengapa hal ini sangat krusial dalam bisnis? Simak beberapa alasannya di bawah ini, seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Untuk mengetahui total aset

Selain menyiapkan modal untuk mendirikan suatu usaha, Anda juga harus memikirkan persediaan barang atau peralatan untuk menunjang kegiatan operasional bisnis.

Jumlah peralatan ini tentunya semakin bertambah apabila bisnis bertumbuh pesat seperti yang diharapkan. Itu sebabnya mengapa pemisahan rekening diperlukan untuk memudahkan Anda mengetahui total aset di kemudian hari.

Dari sini, Anda sebagai pebisnis dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang telah diperoleh sejak bisnis dirintis. Jika tidak sesuai dengan jumlah yang diestimasikan, Anda tahu letak kesalahannya dan dapat segera memperbaikinya. Harapannya, agar keuntungan lebih besar di masa mendatang.

2. Memudahkan pembayaran pajak usaha

Membayar pajak sudah menjadi tanggung jawab setiap pelaku usaha. Coba bayangkan kalau rekening pribadi dan bisnis digabung, maka proses perhitungan aset menjadi kacau. Anda sendiri menjadi kesulitan untuk menghitung besarnya transaksi yang telah dilakukan selama bisnis beroperasi.

Namun dengan pemisahan rekening, urusan perhitungan maupun pembayaran pajak menjadi lebih mudah. Hal ini akan membantu Anda terhindar dari pembayaran pajak yang berlebih atau kurang, sehingga tidak menjadi persoalan di kemudian hari.

3. Mengetahui sejauh apa kinerja bisnis

Sebagai pelaku bisnis, Anda pasti ingin agar bisnis berjalan lancar dan berkembang sesuai harapan. Kondisi ini dapat dilihat lebih mudah dari kinerja keuangan bisnis sejak awal dirintis hingga sekarang.

Apabila total keuntungannya bertambah setiap bulan, itu artinya bisnis masuk dalam kategori yang sehat.

Mengetahui kinerja bisnis tentunya lebih mudah apabila pemisahan antara rekening pribadi dan bisnis sudah dilakukan sejak awal.

Jadi, Anda tidak memerlukan waktu terlalu lama untuk menghitung besarnya pengeluaran guna mengetahui besar keuntungan yang sudah didapatkan.

4. Dana aman untuk kemajuan bisnis

Poin ini menjadi salah satu alasan mengapa pemisahan rekening pribadi dan bisnis perlu dilakukan.

Jika keuangannya digabung, ada kemungkinan Anda akan mengakui keuntungan dari bisnis sebagai uang pribadi. Membuat Anda merasa memiliki banyak uang untuk dibelanjakan, padahal nyatanya uang itu bukanlah uang pribadi.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau