ACEH TIMUR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pisang salai.
Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Aceh Timur di Aceh Timur, Senin, pengembangan usaha pisang salai tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Keuntungan usaha pisang salai ini cukup besar. Ada UMKM di Aceh Timur mampu meraup keuntungan berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan," kata Zuhra dikutip dari Antara.
Zuhra mengatakan, pasang salai Aceh Timur sudah tercatat dalam daftar inventarisasi negara sebagai hak kekayaan intelektual komunal. Pisang salai sendiri merupakan pisang yang diolah dengan caara diasapi.
Dulu, kata Zuhra, usaha pisang salai berkembang pesat di Kabupaten Aceh Timur. Sentra pisang salai berada di Kecamatan Pante Bidari.
Saat itu, UMKM yang bergerak di bidang produksi pisang salai mencapai 50-an usaha. Namun, kini hanya tinggal 20-an UMKM karena kesulitan bahan baku.
"Kami berkoordinasi dengan dinas terkait mengatasi persoalan bahan baku. Jangan sampai UMKM pisang salai kesulitan mendapatkan bahan baku, sehingga usahanya tutup," kata Zuhra.
Selain bahan baku, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Aceh Timur juga mengajak UMKM untuk berkreasi dan inovasi produk. Artinya, pisang salai yang diproduksi tak hanya rasa yang itu-itu saja.
"Kreasi dan inovasi tersebut agar produk pisang salai yang dihasilkan tidak monoton dan masyarakat memiliki pilihan. Inovasi ini dengan mengembangkan produk pisang salai dengan beragam rasa," lanjut Zuhra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.