Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Upaya Baik Transformasi Digital UMKM dan Presidensi G20

Kompas.com, 19 Oktober 2022, 17:29 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Transformasi digital di segala lini bisnis benar-benar jadi taktik ampuh bertahan bahkan memajukan ekonomi bangsa di tengah pandemi Covid-19. Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia sudah membuktikannya saat menerobos badai pandemi Covid-19. Mereka bisa berdaya secara ekonomi, dan punya durabilitas dalam menghadapi dinamisnya perkembangan teknologi lewat transformasi digital.

Dalam laporan SEA e-Conomy oleh Google, Temsek, dan Bain & Company tahun 2021yang membahas sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Asea Tenggara, 28 persen pelaku UMKM di Indonesia mengatakan, mereka tak akan bertahan di tengah pandemi Covid-19 tanpa berjualan di platform digital.

Para pelaku UMKM rata-rata menggunakan dua platform digital untuk memenuhi permintaan konsumen secara online. Layanan digital yang paling banyak digunakan pelaku UMKM adalah pembayaran digital sebesar 95 persen, transfer dana digital sebesar 91 persen, asuransi digital 68 persen, dan pinjaman digital 51 persen.

Baca juga: Para Pemimpin Kota U20 Serukan Presidensi G20 Dorong Ekonomi Berkelanjutan dan Pemulihan Sosial

Kesimpulan laporan tersebut pun dikuatkan dengan hasil studi dari World Bank baru-baru ini. Sebanyak 80 persen UMKM yang masuk ke ekosistem digital memiliki resiliensi atau daya tahan lebih baik di masa pandemi Covid-19.

Bertahan bahkan “menyerang” di tengah pandemi Covid-19 dengan taktik transformasi digital jelas tak terbantahkan. Pemerintah pun mendorong transformasi digital untuk pelaku UMKM. Bagi pelaku UMKM yang sudah melakukan transformasi digital, kini bisa merasakan manisnya omzet.

Pemilik Usaha Pancong Ruang Rasa, Lathiful Amri (30) adalah salah satu pelaku UMKM yang untung besar saat bisnisnya masuk ke ekosistem digital. Lathiful tak hanya membuka gerai-gerai untuk pengunjung yang datang, melainkan juga menyediakan channel pemesanan secara online. Pancong Ruang Rasa pun dihadirkan lewat aplikasi penyedia online food delivery, GoFood. Diversifikasi channel pemesanan pun memudahkan calon konsumen penikmat kue pancong itu.

Transformasi digital menjadikan bisnis kuliner dari tiga outlet pada tahun 2019, kini menjadi sembilan outlet. Kini, Lathiful punya 48 karyawan dan bisa menjual 1.200 porsi kue pancong setiap harinya. Ekspansi bisnis yakni penambahan outlet itu bahkan terjadi saat usaha kue pancongnya berjalan di tengah pandemi Covid-19.

Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan (kiri); Pemilik Usaha Pancong Ruang Rasa dan Ketua KOMPAG Depok, Lathiful Amri (tengah); dan Head of Food & Platform Merchant Marketing GoTo, Felicia Wijaya dalam diskusi bersama media di Jakarta, Senin (17/10/2022). KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan (kiri); Pemilik Usaha Pancong Ruang Rasa dan Ketua KOMPAG Depok, Lathiful Amri (tengah); dan Head of Food & Platform Merchant Marketing GoTo, Felicia Wijaya dalam diskusi bersama media di Jakarta, Senin (17/10/2022).

Pada awal pandemi Covid-19, pemerintah sempat menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Semua masyarakat diminta berdiam diri di rumah kecuali ada hal yang mendesak. Urusan wisata kuliner yang tentunya mengasyikkan bagi masyarakat, saat itu dilarang keras.

Solusinya, wisata kuliner di tengah PSBB memang memesan makanan secara online. Pemesanan secara online pun jadi andalan setiap pengusaha tak terkecuali Lathiful. Ia pun mengarungi lautan bisnis yang berombak lantaran badai pandemi Covid-19 berbekal teknologi digital.

Baca juga: Tahun 2023, GoFood Fokus Dua Hal untuk Dorong Kemajuan Mitra UMKM

Kesuksesan bisnis Lathiful sempat diawali dengan keterpurukan di awal pandemi Covid-19. Setelah tiga bulan di awal pandemi Covid-19 terjun ke jurang gelap, usahanya naik ke permukaan dan tiba di titik terang. Omzet mulai merangkak naik pada bulan Juni 2020, bahkan menembus angka 100 persen pada bulan Oktober di tahun yang sama.

“Omzet naik di setelah PSBB, bulan Juni. Bulan Maret, April, Mei itu tiga bulan itu suffer semua. Orang-orang nahan keluarin uang. Setelah itu, baru naik omzet. Melejit tuh,” ujar Lathiful saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Baginya, kehadiran Pancong Ruang Rasa di GoFood berkontribusi besar untuk menaikkan omzet usahanya. Ia menilai, channel pemesanan online bisa menambah jangkauan konsumen Pancong Ruang Rasa. Namun, transformasi digital tak cukup bagi Lathiful.

Ia pun aktif berkomunitas sesama pengusaha kuliner di Depok, Jawa Barat yaitu Komunitas Partner GoFood. Dari sana, Lathiful bisa meningkatkan literasi digital untuk bisnisnya. Lathiful sadar berkomunitas tak hanya menguntungkan secara ekonomi, melainkan juga bisa menambah pengetahuan.

“Komunitas juga membantu untuk edukasi, informasi, kolaborasi. Sesama pengusaha malah justru bikin usaha bareng,” ujar Lathiful.

Lathiful sadar betul salah satu kunci sukses berbisnis saat pandemi Covid-19 dan ekosistem digital terus tumbuh cepat adalah adaptasi. Setiap pelaku UMKM wajib beradaptasi. Lathiful menyebutkan, sifat fleksibel harus diterapkan para pelaku UMKM di setiap kondisi apapun.

“Jadi sebaik-baiknya usaha itu yang pandai beradaptasi dalam kondisi apapun. Kadang memang usaha itu kan enggak bisa kita paksain maju terus, ada prinsip ketapel. Jadi kita mundur beberapa langkah, untuk maju cepat. Kita harus fleksibel.” tambah Lathiful.

Serra Esterlin Ohee (24), pengusaha muda asal Pulai Asei Besar bersama para saudaranya memeragakan pembuatan kerajinan kulit kayu dari pohon Khombouw di Dermaga Pantai Khalkote, Jayapura, Papua pada Jumat (22/7/2022) siang. Serra yang juga merupakan Pegawai Negeri Sipil berstatus honerer membuat merek usahanya yakni Reymay Art.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Serra Esterlin Ohee (24), pengusaha muda asal Pulai Asei Besar bersama para saudaranya memeragakan pembuatan kerajinan kulit kayu dari pohon Khombouw di Dermaga Pantai Khalkote, Jayapura, Papua pada Jumat (22/7/2022) siang. Serra yang juga merupakan Pegawai Negeri Sipil berstatus honerer membuat merek usahanya yakni Reymay Art.

Serra Esterlin Ohee (24) pun mengalami peningkatan kualitas bisnis berkat transformasi digital. Serrr hidup di keluarga perajin dari kulit pohon Khombow di Pulau Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua.

Ia terbiasa melihat ayah dan ibunya melukis dan mewarnai kulit pohon Khombow lalu menjualnya ke turis. Kini, Serra meneruskan bakat perajin dan pengusaha sekaligus melestarikan kesenian dari tanah kelahirannya itu dengan jenama Reymay Art.

Pemasaran Reymay Art dilakukan secara online seperti melalui website, Instagram, dan Whatsapp. Ada juga penjualan secara offline seperti kerjasama di toko oleh-oleh di Jayapura.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau