JAKARTA, KOMPAS.com - Berakar dari bisnis boots turun temurun, Redshroom bertransformasi menjadi toko online pada 2015 untuk mengembangkan usahanya.
Manager Operational Redshroom Store, Raymond Mario menyampaikan bahwa usaha yang bergerak di bidang industrial boots ini memiliki konsep sebagai distributor atau toko online bagi pabrik-pabrik yang bekerja sama dengan mereka.
"Ini memang usaha yang sudah turun temurun, lalu kita hadir sebagai distributor. Di mana dulu, jaman kita kecil, yang namanya distributor ya distributor. Marginnya kecil, lain sebagainya, dan juga gak jualan online," ujar Raymond dalam kesempatan wawancaranya bersama Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Enggak Cuma Kekinian, Ini yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Buka Warung Kopi
Menurut Raymond, alasan Redshroom terjun dan hadir di dalam industri sepatu boots karena memang sudah memiliki privilege dan pengalaman di sana. Usaha yang sudah dibangun secara turun temurun tersebut akhirnya dikembangkan lewat kehadiran Redshroom.
Selain itu, alasan lainnya adalah market sepatu boots yang belum terlalu besar pada masanya.
"Pemain boots itu gak banyak dan marketnya juga begitu-begitu saja sebenarnya. Tapi, balik lagi, barang-barang ini tuh seperti kita jualan telur ya. Orang-orang itu butuh. Instead of mereka beli untuk fashion, ya ini gak ada fashion-fashionnya," jelas Raymond.
Usaha yang sudah berjalan selama 7 tahun ke belakang ini telah melayani atau menjadi distributor bagi 11 pabrik industrial boots berbeda yang sudah bekerja sama dengan mereka. Mulai dari yang paling sederhana dan terjangkau hingga brand yang sudah cukup dikenal dan berkualitas tinggi, seperti AP Boots.
Raymond menyampaikan sampai saat ini market dari Redshroom cukup luas dan beragam.
"Macam-macam sih ya marketnya. Biasanya di Sumatera itu kan banyak kebun kelapa sawit ya. Atau biasa juga yang beli untuk kebutuhan medical juga ada. Cuma yang paling banyak memang di bidang konstruksi ya," ungkap Raymond.
Saat ditanyakan perihal keinginan memiliki produk industrial boots sendiri, Raymond mengakui Redshroom belum memiliki keinginan ke arah sana. Faktor modal besar dan proses kolaborasi yang cukup kompleks memang jadi hal yang dipertimbangkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.