Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreativitas Perajin Lokal Berhasil Bawa Produk Tampil di KTT G20

Kompas.com - 10/11/2022, 11:35 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, telah dipersiapkan matang oleh Pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan. Tak ketinggalan, panitia juga menyediakan suvenir yang dibuat para perajin Nusantara, salah satunya kain tenun gringsing tenganan.

Kain tenun gringsing ini tergolong langka dan unik. Hal ini membuat Desa Tenganan Pegringsingan juga dikenal.

Kain tenun gringsing dibuat dengan menggunakan teknik dobel ikat, satu-satunya di Indonesia. Bahkan di dunia hanya ada tiga tempat teknik tenun tersebut digunakan, yakni India, Jepang, dan Indonesia.

Baca juga: Bank Indonesia Bina Pelaku UMKM di Wakatobi agar Naik Kelas

Untuk memberikan suguhan khusus bagi delegasi KTT G20, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memesan suvenir untuk delegasi yang menghadiri KTT G20 di Bali.

Suvenir tersebut berupa 120 lembar kain tenun gringsing, produk ekonomi kreatif khas Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali.

Tenun ikat ini telah rampung dikerjakan oleh perajin Desa Adat Tenganan dan sudah dikirim ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Setelah Menparekraf memesan 120 kain, penenun mulai mengumpulkan hasil tenunannya untuk diseleksi oleh panitia.

"Saat ini, semuanya sudah dikemas," kata Bendesa Adat Desa Tenganan Putu Suarjana.

Kain tenun yang selesai dibuat telah melalui seleksi ketat menyangkut kualitas dan memenuhi persyaratan yang diminta forum Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Gringsing Bali dengan ukuran lebar 20 sentimeter dan panjang 180 cm.

Pemesanan kain sebanyak itu menyebabkan stok pada pemilik tenun berkurang. Akan tetapi, perajin juga menerima pendapatan signifikan yang merata karena setiap penenun hanya diperbolehkan menyerahkan satu kain gringsing.

Pada saat pembatasan akibat COVID-19, penjualan kain gringsing mengalami penurunan drastis sehingga produksinya juga berkurang.

Pengerjaan tenun ikat tersebut melibatkan 125 perajin Desa Tenganan. Dari 125 kain yang diproduksi, tidak semua perajin kala itu langsung berproses sempurna. Bagi yag belum memenuhi kriteria, mereka diminta memperbaiki. Semua ini demi menjamin kualitas sebelum diberikan kepada delegasi KTT G20.

Kemenparekraf sebelumnya sudah menyerahkan uang muka 30 persen, sedangkan sisanya akan diselesaikan setelah kain tenun terkirim ke Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Provinsi Bali.

Perajin berkolaborasi untuk promosi dan mendukung program pemerintah membangkitkan ekonomi masyarakat. Apalagi jumlah pesanan kain sebanyak itu jarang didapat.

Selain pemesanan 120 kain oleh Menparekraf, masyarakat juga mendapat order 34 kain sehingga jumlah pesanan sebanyak 154 kain.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau