JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha produk herbal dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Apalagi Indonesia kaya akan bahan baku tumbuhan dan rempah.
Indonesia memiliki banyak produk herbal yang sudah diproduksi secara tradisional sejak zaman dulu. Hal tersebut tentu tetap bisa dikembangkan di era yang sudah modern ini.
Anda yang punya pengalaman, keahlian, dan keterampilan dalam mengolah herbal dapat memanfaatkannya sebagai lahan bisnis.
Baca juga: Manfaatkan Bahan Baku Tradisional, Asma Sukses Berbisnis Obat Herbal
Lalu, apa saja tipsnya untuk memulai bisnis herbal? Berikut merupakan beberapa tipsnya.
Produk herbal tidak hanya seputar sesuatu yang dapat dikonsumsi atau obat. Terdapat jenis produk lain yang bermanfaat bagi tubuh, seperti sabun, sampo, minyak herbal, dan lainnya.
Tentukan jenis produk herbal yang ingin Kamu produksi, misalnya sabun atau jamu, maka sebaiknya berfokus terlebih dahulu pada produk tersebut.
Baca juga: Bisnis Herbal? Tanaman dari Kalimantan ini Bisa Dipakai untuk Bahan Baku
Lakukan survey dan analisis kebutuhan dan minat konsumen, lalu sesuaikan dengan kemampuan Kamu dalam memproduksinya.
Mulai dari pertimbangan bahan baku hingga pengetahuan seputar bahan herbal yang akan digunakan.
Pelajarilah dan pahami bahan herbal uang akan diolah. Kenali khasiat dan manfaatnya secara terperinci, termasuk dosis penggunaan yang tepat atau dianjurkan.
Kamu juga perlu mempelajari efek samping dari penggunaan bahan-bahan herbal yang dipilih. Hal ini penting karena sebagai usaha herbal, keamanan dan kesehatan produk adalah yang paling utama.
Baca juga: Kemendag Siap Gencarkan Promosi Jamu ke Kancah Dunia
Jangan sampai produk herbal yang diproduksi justru berbahaya bagi konsumen.
Pelaku usaha produk herbal harus memahami bagaimana proses pengolahan bahan hingga menjadi produk akhir. Tujuannya adalah agar kualitas produk terjamin dan aman dari hal-hal yang menyimpang.
Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Izin Edar BPOM
Mengikuti dan mengawasi proses produksi juga bisa memunculkan ide-ide baru, seperti sisa bahan atau limbah produksi yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan produk lain yang juga bermanfaat.
Memulai usaha herbal tidak harus menghasilkan bahan baku sendiri. Jika tidak dapat mengelola kebun secara mandiri, kamu perlu mencari supplier bahan baku yang terpercaya.
Baca juga: Kamu Ingin Jadi Suplier di Perusahaan Besar? Ini Strateginya
Oleh karena itu, mengenali dan memahami produk dan bahan baku yang akan diproduksi sangat penting, salah satunya untuk menemukan supplier yang terbaik.
Kualitas produk herbal yang baik, bermanfaat dan penuh khasiat pada akhirnya bisa saja kalah di pasaran hanya karena urusan kemasan.
Pengemasan yang menarik dan terlihat profesional sangat penting di saat awal perintisan usaha karena harus menimbulkan kesan pertama yang terpercaya di mata orang baru.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Membuat Kemasan Produk
Kemas produk herbal dalam tempat yang aman dan menarik serta cantumkan informasi terkait produk dengan lengkap. Mulai dari komposisi, khasiat, dosis, efek samping, dan tanggal kadaluarsanya.
Konsumen masa kini lebih peka dan mengenal masalah legalitas produk, terutama sesuatu yang berbau kesehatan atau berhubungan langsung dengan tubuh. berhubungan langsung dengan tubuh mereka.
Kamu perlu mendaftarkan produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau badan terkait lain untuk mendapatkan sertifikasi keamanan produk agar tidak mendapatkan masalah ke depannya.
Baca juga: Ini Cara Mengajukan Izin Edar BPOM untuk Produk Makanan dan Kosmetik
Label izin edar, legalitas, nomor registrasi, dan sejenisnya akan menimbulkan kesan pertama yang baik di mata konsumen. Selain citra produk yang aman, hal tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri di mata konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.