Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Dosen UMM Ini Bantu Penjual Jamu di Malang "Go Digital"

Kompas.com - 05/12/2022, 12:11 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu kelompok usaha jamu berskala kecil di wilayah Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Mereka melakukan digitalisasi penjualan jamu dengan memanfaatkan media sosial dan website.

Ketua Tim, Wildan Suharso mengatakan, para dosen memberikan pelatihan dan pengarahan agar penjualan jamu bisa meluas melalui media sosial, website maupun alat digital lain. Program kegiatan itu dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun pada tahun 2022 ini.

Pihaknya sebelumnya telah mengunjungi lokasi dan melakukan observasi awal, kemudian menentukan program yang dapat dikembangkan setelah mendapat data yang cukup.

Baca juga: Kisah Loka Coffee, Usaha Kopi Sembalun yang Dirintis oleh Seorang Guru

"Kami kemudian melaksanakan pelatihan produksi dan pengemasan, branding bahkan juga pembangunan website bagi kelompok jamu. Kami juga mengajari para penjual bagaimana memaksimalkan website dan media sosial untuk bisnis mereka," kata Wildan pada Jumat (2/12/2022).

Dia mengatakan program kegiatan tersebut merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan itu dilakukan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap mereka dapat memperluas pemasaran produk jamu mereka, karena sayang di zaman yang serba digital ini bila tidak dimanfaatkan dengan optimal," katanya.

Ketua Kelompok Usaha Jamu D’lima, Titik Wahyuno menilai bahwa kegiatan yang diberikan tersebut sangat membantu dirinya dan anggotanya. Hal itu bisa mendapatkan keterampilan baru untuk meningkatkan pendapatan.

Baca juga: 5 Keuntungan Bisnis Anda Tercatat di Google Maps

Pihaknya juga merasa bahwa pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas produksi dan jumlah penjualan jamu secara online.

"Program seperti ini dibutuhkan oleh banyak pihak. Bukan hanya oleh produsen dan penjual jamu saja, tapi juga bisa menyasar sektor-sektor lain agar pendapatan dan ekonominya juga makin meningkat. Kami bisa berjualan ke luar Malang melalui digitalisasi ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau