Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Kemenparekraf Dukung dan Buka Akses untuk Brand Lokal Go Global

Kompas.com - 21/12/2022, 11:28 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempersiapkan beberapa program untuk mendukung brand lokal bisa go global.

Saat talkshow bersama Never Too Lavish yang berhasil berkolaborasi dengan brand luar, Clarks.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk selalu membantu brand lokal dalam menghadapi tantangan tersebut.

"Kami dari kedeputian pemasaran, ini kan ujung yang paling penting agar bagaimana kolaborasi yang bisa didapatkan dengan brand internasional bisa bertambah supaya dikenal dengan luas dan punya nilai ekonomi yang tinggi," tutur Made dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) oleh Kemenparekraf RI, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Jalan Terang Menuju Transformasi Digital UMKM

Banyak brand lokal yang mungkin masih menghadapi tantangan serupa dengan Never Too Lavish dalam hal kolaborasi, tapi akses yang dimiliki belum terstruktur dan terinstitusionalisasi.

Made merasa senang jika ada brand lokal yang berani untuk bergerak dan berkolaborasi bukan hanya ke dalam tapi justru ke luar (mancanegara).

Hal tersebut didukung dengan adanya Undang-Undang Ekonomi Kreatif yang memberikan beberapa syarat penting agar sebuah brand lokal dapat dibukakan akses kolaborasi yang lebih luas dengan dukungan pemerintah. Salah satunya harus memiliki kekayaan intelektual.

"Dengan adanya undang-undang ekonomi kreatif, PP no.24 mengenai ekonomi kreatif, kita sekarang ingin mengajak para jenama lokal agar mereka mempunyai kekayaan intelektual (KI)," ujar Made.

Menurut Made, itu merupakan sebuah modal untuk meningkatkan nilai jual sebuah usaha. Sebuah usaha yang bisa berkolaborasi memang sudah baik, tapi akan lebih baik jika mereka memiliki brand. Nama mereka tentu akan lebih tinggi nilainya dan bisa meningkatkan potensi untuk mendunia.

Made juga mengatakan bahwa Kemenparekraf memiliki gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Ketika sebuah brand dan komunitasnya bisa menggaungkan gerakan ini, harapannya masyarakat dalam negeri juga ikut bangga dan tidak meragukan produk dari brand lokal lagi.

Baca juga: Penggunaan Software Digital Bantu Bisnis UMKM F&B Berkembang

"(Gerakan) Itu penting. Setelah mereka bisa menghargai, harapannya mereka beli. Sebenarnya itu yang kami inginkan, karena dari sisi kami ingin memberikan peluang dan pengaruh kepada aspek komersialnya juga," ujar Made.

Untuk 2023 mendatang, Kemenparekraf sudah meluncurkan campaign Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) pada 13 Desember 2022 yang lalu. Dengan gerakan ini, Made menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung kegiatan wisata dalam negeri yang dapat menopang pemasaran produk-produk brand lokal.

Terakhir, Made memaparkan program kementerian, yaitu Mitra Co-Branding yang sudah mengajak 90 brand saat ini. Program tersebut akan mengajak brand-brand yang bergabung untuk berkolaborasi bersama brand tertentu untuk berkolaborasi bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau