Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Lawasan Jawi Kinasih Andalkan Pameran untuk Raup Cuan

Kompas.com, 6 Maret 2023, 09:05 WIB
Rheina Arfiana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai wanita asal Solo, Jawi Utami (58) memiliki ketertarikan pada batik, yang merupakan salah satu khas Solo.

Ketertarikannya itu mengantarkan Jawi merintis usaha batik lawasan Jawi K]inasih di tahun 2009. Apalagi, sebelumnya ia juga pernah berkerja di toko batik, sehingga sedikit banyak punya pengetahuan terkait batik. 

“Melihat batik bagus dan Solo terkenal batiknya, saya berkeinginan membuka usaha sendiri, sedikit-sedikit menabung dan punya banyak teman yang andil membantu,” ujar Jawi saat ditemui Kompas.com di acara Inacraft 2023 di Jakarta (3/3/2023).

“Jadi saya ambil (batik) dari teman-teman pengrajin dan membuat baju yang mengarah lawasan, karena itu batik Jawi terkenal lawasan,” imbuhnya.

Untuk kain batik yang digunakan, jenisnya bermacam-macam, seperti tulis, cat, dan handprint, dengan modal awal sebesar Rp 10 juta.

Baca juga: Modal Sukses Panut Mulyawiyata, Berani Berinovasi Hasilkan Tas Berbahan Rotan

Dikatakan Jawi, sejak awal ia memanfaatkan event pameran untuk mempromosikan produk batiknya.

Rajin mengikuti pameran, membuat Jawi menjadi anggota Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Solo.

Kalau sebelumnya hanya ikut pameran di sekitar Solo, setelah menjadi anggota ASEPHI, Jawi bisa pergi pameran keluar daerah, seperti di Jakarta, Surabaya, dan Semarang yang masih di dalam Pulau Jawa.

"Pernah keluar Jawa dengan mengikut event notaris di Batam dan Medan, namun masih taraf kecil-kecilan," kata Jawi.

Baca juga: Berawal dari Hobi, Putri Utami Raup Cuan dari Bisnis Merajut

Ikut Pameran, Batik Lawasan Jawi Kinasih Meraup Puluhan Jutadok.pribadi Ikut Pameran, Batik Lawasan Jawi Kinasih Meraup Puluhan Juta
Namun demikian, karena bertambahnya umur, Jawi mengaku sempat berhenti menjalankan bisnisnya.

Belum lagi saat pandemi Covid-19, ia tak lagi memiliki pegawai, hanya menjalankan bisnis berdua bersama suaminya.

"Saya dibantu suami yang sudah pensiun, menjalani apa adanya dan tidak putus asa," katanya.

Hingga saat ini, event pameran tetap menjadi andalan Jawi untuk mempromosikan produk batik lawasannya.

"Kalau di pameran bisa dapat omzet Rp 50 juta dan laba sekitar Rp 20 juta. Tidak pernah promosi melalui online juga, dari omongan orang saja. Pembeli biasanya juga datang melihat di garasi rumah yang dibuat toko."

Selain dari event pameran, penjualan batiknya ia dapatkan dengan menjadi supplier batik lawasan ke toko batik ternama.

"Kami dipercaya perusahaan Mirota Yogyakarta untuk supply khusus batik jadi lawasan," ungkap Jawi.

Menurutnya, saat membangun bisnis penting untuk selalu berpikir positif, tetap berusaha, berdoa, dan optimis.

"Rezeki sudah ada yang mengatur. Sekarang akhirnya, batik lawasan dikenal untuk fesyen," pungkasnya.

Baca juga: Edan-Edanan, Kembangkan Kain Tradisional Hingga Raup Omzet Ratusan Juta

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau