Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Merintis Bisnis Kuliner

Kompas.com - 08/03/2023, 09:05 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banyak orang tertarik merintis bisnis kuliner. Selain karena makanan adalah kebutuhan pokok, banyak sekali jenis makanan atau minuman yang bisa jadi pilihan.

Meski demikian, tak sedikit pelaku usaha yang kesulitan bertahan menjalankan bisnis kuliner. Salah satu sebabnya, karena ketatnya persaingan di dunia bisnis kuliner.

Selain itu, ada beberapa kesalahan yang berpotensi dilakukan saat merintis bisnis kuliner. Berikut ini 5 kesalahan yang harus dihindari saat memulai bisnis kuliner, seperti dikutip dari mr-trailers.com.

1. Tidak mencoba konsep pada skala yang lebih kecil terlebih dahulu

Jangan langsung berpikir untuk membangun suatu usaha dalam skala yang besar. Ada baiknya mulai dengan skala kecil, seperti keluarga dan teman.

Baru kemudian secara bertahap, kamu menawarkan produkmu pada skala market yang lebih besar.

Ini untuk menghindari terbuangnya uang secara percuma di awal mendirikan bisnis kuliner. Apalagi, makanan umumnya tak bisa bertahan lama.

Baca juga: 3 Kunci Sukses Merintis Bisnis Kuliner, Termasuk Tak Terjebak Tren

2. Tidak memiliki izin produksi

Saat membangun bisnis terkait dengan makanan atau minuman, kamu harus memiliki izin untuk menjamin, bahwa yang kamu produksi memang memenuhi standar keamanan makanan dan layak dikonsumsi.

3. Tidak mengetahui biaya produksi

Untuk merintis bisnis kuliner, kamu harus memperhitungkan secara matang berapa biaya yang perlu disiapkan untuk memulai bisnis yang akan dijalani.

Hal ini meliputi pembelian bahan-bahan, peralatan, bahkan tenaga kerja yang mungkin akan diperlukan.

Jangan sampai kamu salah memperhitungkan hingga akhirnya berakibat pada kerugian, karena modal awal tidak tertutupi.

Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Inovasi Saat Merintis Bisnis Kuliner

4. Kehabisan modal

Pastikan kamu memiliki cukup modal untuk menjalankan bisnis kuliner. Punya jumlah uang yang cukup sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Oleh sebab itu, kamu harus memperhitungkan semua kebutuhan bisnis dan menyesuaikannya dengan modal yang kamu miliki.

Jangan membuang-buang uang untuk hal yang berlebihan, misalnya alih-alih fokus mengembangkan menu baru, kamu justru mengganti desain kemasan dengan yang lebih mewah.

Ingat untuk tetap fokus mengembangkan bisnismu secara bertahap.

5. Berpikir bahwa kamu tidak membutuhkan bantuan

Pikirkan hal apa yang tidak dapat atau tidak ingin kamu lakukan, maka kamu akan membutuhkan seseorang untuk membantumu dalam hal tersebut.

Tentu hal tersebut tidak terlepas dari keberadaan uang, karena kamu harus membayar seseorang atas pekerjaan yang telah dilakukannya untuk bisnismu.

Tapi, seharusnya hal itu sudah masuk dalam perhitungan modal, sehingga tak masalah untuk menemukan seorang karyawan yang sesuai dengan kualifikasi kamu.

Bagaimana pun kamu akan tetap membutuhkan bantuan dari orang lain, jika ingin bisnismu bertambah maju dan terus berkembang.

Baca juga: Tips Sukses Berbisnis dari Importir Daging Beromzet Miliaran Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau