Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jatim Dukung Kompetisi Bisnis Digital untuk Tingkatkan Daya Saing Santri

Kompas.com - 26/03/2023, 11:29 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus mendorong para santri pondok pesantren menjadi wirausahawan.

Keberadaan pondok pesantren dinilai dapat memiliki peran kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Khofifah mengatakan, ekosistem usaha di pondok pesantren dapat dilakukan secara institusional dengan melibatkan para alumni.

Baca juga: 7 Ide Bisnis buat Anak Pesantren yang Bisa Hasilkan Keuntungan

"Jadi tidak hanya di lingkaran di luar pesantren, tetapi juga berjejaring luas dengan para alumni yang ada dimana-mana, tidak ada batas," kata Khofifah pada Jumat (24/3/2023).

Orang nomor satu di Jawa Timur itu juga mendorong wirausahawan dari kalangan santri berjualan melalui e-commerce.

Sebelumnya, Pemprov Jatim telah memiliki program One Pesantren One Product atau disingkat OPOP yang diharapkan setiap pesantren dapat menghasilkan produk usaha unggulan berkualitas.

Selain itu, pihaknya mengajak para santri untuk belajar pengembangan usaha seperti digital marketing, manajerial dan lainnya di UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur yang berada di Kota Malang. Tempat itu telah bekerjasama dengan salah satu platform e-commerce yaitu Shopee.

"Kami ingin ekosistem dan ekonomi pesantren akan menjadi suatu kekuatan kemandirian pesantrennya, kemandirian santrinya dan kemandirian alumni pesantrennya," katanya.

Diharapkan, penguatan ekonomi berbasis pondok pesantren dapat membangun jaringan usaha yang luas, ekosistem usaha yang kuat, strategis dan prospektif di tengah persaingan usaha pada era digital saat ini.

"Founder Alibaba, yakni Jack Ma pernah memprediksi pada 2030 bisnis UMKM akan menjadi tulang punggung ekonomi dunia, 99 persen. Dan, perdagangan UMKM di dunia akan dilakukan secara online," katanya.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Rumahan yang Bisa Untung Besar, Patut Dicoba

Khofifah juga mendukung adanya kompetisi usaha digital antar wirausahawan sebagai persiapan menghadapi persaingan UMKM pada 2030.

"Maka kalau sekarang ada kompetisi bisnis digital, bagi ekonomi di pesantren, maka ini sesungguhnya membangunkan pengetahuan, semangat dalam persiapan kita yang oleh Jack Ma 99 persen pada 2030, UMKM dunia itu akan melakukan proses perdagangan secara online," katanya.

Direktur Shopee Barokah, Bukhori Muslim mengatakan, pihaknya turut mendukung para santri menjadi wirausahawan melalui kegiatan yang ada. Kegiatan yang telah dilakukan seperti mengadakan Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur Shopee Barokah : "Dari Pesantren untuk Pesantren" sejak Januari 2023.

Program pelatihan dan kompetisi bisnis digital bagi 1.000 Santri ini dilakukan di berbagai kota di Indonesia. Ribuan produk karya Santri telah terpilih atau kurasi dan kini dapat ditemukan di laman "Produk Santri" dalam platform Shopee Barokah.

Para pemenang terpilih berasal dari beberapa Pondok Pesantren di berbagai kota di Jawa Timur seperti Lamongan, Nganjuk, Jombang dan Tuban.

"Kegiatan yang ada bertujuan untuk membantu para santri wirausahawan agar naik kelas dan mereka dapat terus mandiri, berdaya saing melalui teknologi. Pelatihan dan kompetisi ini juga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jawa timur dalam mengembangkan ekonomi berbasis pesantren," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau