Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Batu Belanjakan Lebih dari Rp 500 juta ke UMKM Batik Lokal

Kompas.com - 23/05/2023, 12:30 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Pemkot Batu pada 2023 ini menggelontorkan anggaran Rp 500 juta untuk membeli pakaian batik dari UMKM yang ada di wilayah ini. Hal itu dapat dilihat di website Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah menyiapkan pagu anggaran pembelian batik mulai dari nilai jutaan hingga ratusan juta rupiah.

Dari catatan Kompas.com, OPD Kota Batu yang berbelanja pakaian batik dengan nilai tertinggi yakni Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Batu mencapai Rp 258 juta. Disusul oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu mencapai Rp 146 juta, kemudian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Rp 143 juta.

Baca juga: Teten Masduki: UMKM Ini Mayorita Kalau Enggak Keripik, Seblak, Dodok, Wajik, Itu-itu Aja...

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batu, Onny Ardianto mengatakan, biasanya pakaian batik yang dibeli oleh instansinya merupakan batik tulis khas Kota Batu. Menurutnya, pakaian batik jenis tersebut harganya lebih mahal dibandingkan dengan batik cap.

Hal itu juga untuk mendukung pemberdayaan para pengusaha lokal.

"Harganya memang lebih mahal, ini juga untuk pemberdayaan pengusaha lokal," kata Onny pada Senin (22/5/2023).

Rata-rata, pakaian batik yang dibeli tersebut dipakai untuk seragam dinas. Sehingga, jumlah pegawai di setiap OPD juga berpengaruh terhadap anggaran belanja yang ada.

"Itu juga tergantung jumlah volumenya. Semakin banyak volumenya (kebutuhan baju), semakin banyak (kebutuhan anggarannya)," katanya.

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Kota Batu menyiapkan pagu anggaran salah satu paket belanja pakaian batik mencapai Rp 71 juta.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Kota Batu, Aditya Prasaja mengatakan, bahwa besaran anggaran tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Baca juga: Pelaku UMKM, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Menjalankan Usaha

Dia mengatakan, pakaian batik untuk seragam dinas itu dibelanjakan kepada pelaku UMKM asal Kota Batu sendiri. Hal itu bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 dan meningkatkan rasa bangga terhadap produk lokal.

"Kami belanja pakaian batik tulis khas Kota Batu yang memang diproduksi dari Kota Batu, memberdayakan UMKM lokal, APBD hadir disitu, berarti APBD dirasakan oleh pelaku UMKM lokal," kata Aditya.

Dia mengatakan, harga satuan pakaian batik yang dibelanjakan sekitar Rp 600.000. Pakaian itu termasuk udeng untuk laki-laki dan selendang untuk perempuan.

"Data pastinya ada di kantor, tapi ini sudah proses, untuk apa APBD ditahan-tahan. Ini produk dari UMKM Kota Batu sendiri, batik Koi dari Desa Sumberejo," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau