Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Sepatu Lokal Bandung Geoff Maxx Bisa Fokus Inovasi

Kompas.com - 10/06/2023, 07:00 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sepatu atau sneaker buatan Indonesia kini tak kalah berkualitas dengan produk luar negeri dan sedang menjadi tren fesyen di kalangan anak muda.

Fenomena ini turut memengaruhi pertumbuhan bisnis sepatu lokal, khususnya di Bandung, Jawa Barat.

Salah satu merek sepatu lokal asal Bandung yang saat ini banyak diminati adalah Geoff Max. Merek sepatu lokal yang didirikan oleh dua sahabat, Yusuf Ramdhani dan Fauzan Efwanda pada tahun 2012 ini terkenal di kalangan pencinta musik dan olahraga ekstrem.

Kala itu mereka menciptakan Geoff Max karena merasa miris melihat banyaknya anak muda yang suka dengan sepatu buatan luar negeri hingga membeli jenis replikanya.

“Saat itu kami ingin membuat sepatu buatan lokal yang tidak kalah dengan kualitas produk dari luar negeri. Jadi jika ada produk lokal yang bagus, kenapa harus memilih imitasi brand luar," ungkap Yusuf dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Yusuf mengatakan, berbisnis sepatu dengan kemampuan pengetahuan seadanya mulai dari desain sendiri sampai proses pembuatan. Meski dengan modal kecil, lanjut Yusuf, pihaknya tetap berusaha menghadirkan sepatu dengan bahan yang cukup berkualitas.

Baca juga: Dukung UMKM Naik Kelas, Lazada Hadirkan Berbagai Program Pelatihan

Untuk bisa bertahan hingga sekarang, Yusuf mengakui jika mereka terus lakukan inovasi dan beradaptasi dengan tren pasar.

“Kami juga gencar berpromosi melalui kerja sama dengan band-band?tanah air dan internasional. Karena kami melihat kecenderungan orang membeli suatu produk ketika produk itu dipakai oleh idolanya. Dari situlah kami makin dikenal luas, khususnya para penikmat musik dan olahraga skateboard,” ujar Yusuf.

Geoff Max kini menjadi salah satu merek sepatu lokal asal Bandung yang mampu bersaing dengan merek lainnya di pasar lokal maupun internasional. Yusuf dan Fauzan tak hanya mengandalkan penjualan secara offline saja, namun juga masuk ke dunia penjualan online.

“Pada tahun 2018 kami mulai masuk ke penjualan online untuk mendukung penjualan offline kami. Salah satunya membuka toko di marketplace seperti Lazada,” tutur Yusuf.

Baca juga: Lazada Bocorkan Tips Sukses Jualan di E-Commerce untuk UMKM Pemula

Meski sempat terdampak pandemi, penjualan Geoff Max secara online justru mampu mencapai ratusan ribu produk per bulannya.

Di sinilah Yusuf dan Fauzan menyadari pentingnya pengelolaan logistik yang mumpuni yang memudahkan mereka dalam operasional tokonya serta memastikan pelanggan bisa menerima produknya dengan cepat dan aman.

Lazada Logistic mudahkan Geoff Max kelola toko

“Seiring bertumbuhnya bisnis Geoff Max, kami menghadapi tantangan dalam pengelolaan operasional logistik. Apalagi meningkatnya pesanan secara online membuat kami harus memastikan pesanan ditangani dengan baik sampai ke tangan pelanggan,” ungkap Yusuf.

Berangkat dari hal itu, Geoff Max memilih untuk menggunakan layanan Multi Channel Logistics (MCL) dari unit usaha logistik Lazada Indonesia untuk pengelolaan logistiknya.

Baca juga: Kisah Sukses Redshroom Merintis Bisnis Sepatu Boots Lokal

Yusuf mengungkapkan, menggunakan layanan MCL bisa mengoptimalkan proses pemenuhan pesanan sampai pengiriman pesanan ke pelanggan.

Dengan menggunakan layanan yang diberikan MCL memberikan Geoff Max kesempatan untuk fokus berinovasi dan mengembangkan produk serta brand tanpa khawatir dengan kompleksitas operasional.

Lazada Logistics berkomitmen untuk memberikan solusi logistik terbaik dengan memberikan kesempatan bagi penjual dan brand untuk fokus memikirkan strategi bisnis mereka untuk terus bertumbuh,” kata SVP Logistics Lazada Indonesia, Adiputra Wiharja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau