Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mahasiswa “Kupu-Kupu”, Elisa Angela Sukses Bisnis A Cake A Day

Kompas.com - 19/06/2023, 16:56 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berawal dari mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang, Elisa Angela (24) asal Palu, Sulawesi Tengah berpikir harus membuat sesuatu karena tak ada kegiatan.

Di tahun 2018 Elisa iseng untuk memanggang brownies. Setelah dirasakan hasilnya tidak mengecewakan, ia pun memutuskan untuk menjualnya.

Di hari pertama memulai bisnis brownies, Elisa meminta tolong kepada temannya untuk memposting brownies di media sosial mereka.

“Dulu itu masih gembar-gembornya orang ngasih makanan ke influencer. Akhirnya, saya ngide kirim direct message salah satu Food Vlogger dan hasilnya pengikut akun Instagram naik dan langsung menerima orderan,” kata Elisa ketika dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Kisah Ellys Yanto Memulai Bisnis Kue karena Hobi Baking

Setelah itu, Elisa mulai menggunakan Shopee dan TikTok. Berjalannya waktu, bisnis brownies yang bernama A Cake A day mulai memproduksi produk lain seperti soft baked cookies, blackout cookies, dan entremet cake.

Proses produksi bisnis A Cake A Day membutuhkan dua orang pekerja di bagian dapur dan satu orang menjadi admin operasional. Waktu yang diperlukan untuk membuat produk A Cake A Day tergantung dari jumlah pemesanan dan tingkat kesulitan.

Mirror glaze cake brand A Cake A Daydok.pemilik A Cake A Day Mirror glaze cake brand A Cake A Day

Selanjutnya, untuk brownies bisa dikonsumsi selama dua minggu, cookies tiga minggu, dan entremet cake dua jam karena termasuk frozen cake.

Di pertengahan bisnis berjalan, Elisa memiliki partner untuk mengelola bisnis A Cake A Day yang bernama Samuel Kristian Salim.

Baca juga: Peluang dan Tips Bisnis Bahan Kue, Jarang Pesaing Cuan Besar

Sejauh ini, pengiriman produk bisnis A Cake A Day telah ke berbagai wilayah Indonesia seperti Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, dan lainnya.

Target pasar bisnis A Cake A Day bisa untuk semua kalangan. Selain itu, harga yang ditawarkan masih relatif. terjangkau yakni mulai dari harga Rp26.000 sampai Rp400.000.

Hal yang membedakan dengan pesaing adalah shiny crust atau permukaan brownies yang terlihat berkerak dan mengilap, cookies warna hitam, memiliki banyak varian, entremet atau mirror glaze cake custom, dan menonjolkan packaging.

Baca juga: Bisnis Kue Punya Banyak Kompetitor? Catat Tiga Strategi Ampuh Hadapinya...

Elisa mengatakan, bisnisnya bisa bertahan karena konsisten, mengikuti tren, membuat konten yang viral, dan melakukan inovasi. Hal ini karena saat itu Elisa masih mendapatkan uang saku dari orang tua yang membuatnya tak berinovasi dan sempat berhenti menjalankan bisnis.

Ketika ditanya masalah modal, Elisa mengatakan hanya mengeluarkan Rp3.500.000 dari uang pinjaman orang tuanya. Hal ini disebabkan karena Elisa telah memiliki mesin oven dan mixer.

Elisa berharap, bisnis yang sedang dijalankan stabil dan menjadi lebih besar, membuka offline store, dan bisa memiliki banyak karyawan dan membuka lapangan kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau