Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ervia Susanty, Iseng-iseng Isi Waktu Luang Berujung Jadi Cuan

Kompas.com, 27 Juni 2023, 10:08 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa orang memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan bersantai dan istirahat di rumah. Beberapa lainnya lagi memilih untuk melakukan hobi yang digemari sebagai kegiatan yang dilakukan.

Ternyata, kegiatan yang dilakukan pada saat waktu luang tanpa diduga dapat membawa keuntungan atau cuan.

Hal ini seperti yang dirasakan oleh Ervia Susanty (41), seorang ibu rumah tangga di Tanjung Pinang, Kepri, yang memiliki waktu luang di rumah. Dia memilih untuk merajut sebagai kegiatan pengisi waktu luangnya tersebut.

Santy mengungkapkan dirinya memang pernah merajut sebelumnya, tetapi itu sudah sangat lama dan ia hanya bisa sekadar memegang hak pen kemudian merajut tanpa pola.

Baca juga: Kisah Ibu Single Parent Usaha Sagon Bakar Hingga Raup Omzet Jutaan Rupiah

“Dulu sekali itu pernah (merajut) tapi enggak ada polanya. Cuma asal pegang benang dan jarum hak pen jadi tidak menghasilkan apa-apa. Di 2019 saya baru betul-betul mencoba untuk belajar merajut karena mengisi waktu luang itu tadi,” jelas Santy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/6/2023).

Tak lama setelah ia belajar merajut, Santy akhirnya memutuskan untuk benar-benar memanfaatkan peluang ini menjadi salah satu bisnis yang akhirnya mulai dijalankan pada akhir 2019.

“Awal-awal 2019 itu saya hanya belajar, hanya iseng saja. Saya bikin dengan pola sederhana dan tidak mengarah untuk dijual. Hanya bikin kemudian saya foto dan saya simpan,” tuturnya.

Baca juga: Kisah Novianti Ekastuti, Resign Kerja Lalu Sukses Usaha Berbasis Ecoprint

Melihat hal tersebut, salah seorang temannya mengajaknya mengikuti bazar di Tanjung Pinang pada akhir 2019 dalam rangka merayakan Hari Ibu dan menawarkan Santy untuk mencoba menjual produknya.

Tak yakin produknya laku dijual, ternyata Santy mendapatkan hasil yang bagus melalui bazar tersebut hingga akhirnya memutuskan memulai bisnis rajut yang diberinya nama Sade, yang artinya jualan dalam bahasa Jawa.

“Alhamdulillah responnya baik sekali jadi dari 2019 akhir itu selain mengisi waktu luang, bisa juga menghasilkan. Jadi dari situ saya lanjut lagi lebih serius,” kata Santy.

Baca juga: Kisah Dewi, Mantan Buruh Pabrik yang Kini Sukses Ekspor Bulu Mata Palsu

Ia juga terus belajar dan mencari inspirasi dengan menggunakan internet, melalui Pinterest untuk mencari inspirasi dalam menjalankan bisnis rajut yang dijalaninya.

Produk yang dijualnya sangat beragam, seperti gantungan kunci, dompet, tas, bahkan boneka lucu yang dibuatnya sendiri dengan kisaran harga Rp 20 ribu hingga Rp600 ribu.

Untuk memberikan kepuasan maksimal pada konsumen, ia juga menerima custom order sehingga konsumen dapat memesan produknya sesuai dengan keinginan, seperti warna yang dipilih atau jenis bahan yang digunakan.

Sebagai contoh, untuk pengerjaan tas ia akan menawarkan pilihan puring (dalaman tas) bagi konsumen, apakah mau menggunakan yang dari Tanjung Pinang atau dari luar kota dengan bahan yang berbeda.

Produk tas rajut SadeSanty/Sade Produk tas rajut Sade
Produk dari bisnis rajutan milik Santy, dengan nama Sade berupa boneka-boneka lucuSanty/Sade Produk dari bisnis rajutan milik Santy, dengan nama Sade berupa boneka-boneka lucu
Baca juga: 3 Tips Merintis Usaha untuk Ibu Rumah Tangga 

Sejauh ini produk yang paling banyak digemari adalah gantungan kunci, dompet kartu, dan sampul rajutan untuk meteran kecil, serta kaca berbentuk gantungan kecil. Proses pengerjaan produk pun tergantung pada besar dan masing-masing produk tersebut.

Dengan modal awal hanya Rp500 ribu untuk membeli alat-alat dasar merajut dan mengerjakan semuanya sendirian di rumahnya yang berlokasi di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, hingga kini Santy berhasil meraup cuan hingga menyentuh jumlah jutaan.

Selain memasarkan lewat bazar atau pameran, Santy juga memanfaatkan penggunaan media sosial untuk menawarkan produknya pada konsumen.

Baca juga: Tips Bisnis dengan Modal Terbatas bagi Pemula Ala Teuku Wisnu

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau