Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Langkah Mudah Memulai Usaha Refill Parfum, Pemula Wajib Tahu

Kompas.com - 19/08/2023, 13:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Memahami peluang bisnis menjadi hal yang penting dilakukan sebelum memutuskan untuk berkecimpung di dalamnya, begitu pula dengan bisnis refill parfum. Dengan mengetahui peluang yang ada, ini akan lebih memudahkan untuk mencari formula bisnis yang tepat ketika ingin memulainya.

Bisnis ini bisa dibilang tidak perlu modal banyak. Akan tetapi untuk memulai bisnis ini tetap saja butuh modal, baik untuk belanja barang dagangan hingga biaya promosi. Jadi, jangan lupa siapkan modal yang cukup untuk memulai bisnis refill parfum Anda sendiri.

Tertarik memulai bisnis refill parfum sendiri? Simak langkah - langkah untuk pemulai berikut ini, seperti dilansir dari Cermati.com.

1. Kenali Peluang Keuntungan

Sebelum memutuskan untuk memulai bisnis, hal terpenting adalah mengetahui seberapa besar peluang keuntungan (cuan) yang nantinya akan diperoleh. Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan bagaimana prospek bisnis yang dijalankan di masa mendatang.

Persentase keuntungan dari bisnis refill parfum ini cukup besar, antara 50 persen hingga 100 persen. Ditambah lagi, pilihan bibit refill parfum juga sangat beragam, baik dari segi kualitas dan harganya.

Pemilihan bibit parfum termasuk salah satu langkah yang cukup krusial dalam memulai bisnis refill parfum. Dengan kata lain, hal ini memberikan beberapa opsi pilihan untuk mempersiapkan modal awal bisnis.

Primer atau benih isi ulang punya tanggal kedaluwarsa cukup panjang. Selama tempat penyimpanannya terjaga dan tidak terkena sinar matahari langsung, maka kualitas biang parfum refill akan tetap bertahan hingga dua tahun.

Selain modal, hal lain yang harus dipersiapkan dalam memulai bisnis refill parfum adalah proses pembelajarannya. Ini nantinya yang akan menjadi bekal untuk menjalankan bisnis. Biasanya prosesnya cukup cepat, minimal 2 minggu hingga 1 bulan maksimal.

Proses pembelajaran ini tidak termasuk keterampilan dalam menghafal aroma parfum, tapi hanya sebatas belajar meracik parfum. Sebab menghafal aroma parfum perlu jam terbang yang lama, sehingga menjadi suatu kebiasaan.

2. Pahami Risiko yang Mungkin Terjadi

Selain mengetahui peluang keuntungan yang akan diperoleh dalam bisnis refill parfum, penting juga untuk mengetahui risikonya. Tentunya setiap bisnis memiliki risiko tersendiri, begitu pun dengan bisnis refill parfum.

Bisa dibilang kendala atau risiko yang muncul dari bisnis refill parfum tidak terlalu besar. Akan tetapi, harus tetap menjadi perhatian agar bisa menyiapkan solusi terbaik jika suatu ketika muncul masalah tidak terduga.

Umumnya masalah yang kerap terjadi dalam bisnis refill parfum adalah biji parfum yang berubah warna dan baunya. Hal ini terjadi karena faktor penyimpanan yang kurang tepat. Ditambah lagi jika paparan sinar matahari secara langsung ke produk tersebut.

Kondisi semacam ini sering dialami pelaku bisnis karena kurang memperhatikan letak pajangan kaleng primer atau benih parfum. Suhu kaleng parfum yang berubah panas dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna dan bau pada biang parfum refill tersebut.

Risiko lainnya yang juga kerap terjadi adalah sulitnya mendapatkan etanol (bahan kimia pelarut parfum). Ini karena umumnya etanol tidak dijual secara bebas dan hanya bisa didapatkan dari toko bahan kimia tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk menemukan toko bahan kimia yang bisa menyuplai etanol. Jika tidak ditemukan, maka bisa gunakan opsi belanja di toko online.

3. Siapkan Modal Bisnis

Modal yang diperlukan dalam memulai bisnis refill parfum bisa dibilang tidak terlalu besar. Bahkan beberapa franchise ada yang menawarkan paket usaha mulai dengan modal Rp500 ribuan saja.

Agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen, maka sediakan parfum dengan pilihan yang variatif. Termasuk juga sejumlah parfum populer dan banyak diminati, seperti merk Victoria Secret, Chanel, Bvlgari, dan lain sebagainya.

4. Tempat Usaha yang Strategis

Dalam bisnis refill parfum, tempat usaha merupakan bagian terpenting dan sangat vital. Untuk itu, carilah tempat usaha yang berada di lokasi strategis, di pinggir jalan raya, di pusat keramaian (seperti pasar, pusat perbelanjaan, dan sebagainya).

Paling tidak sudah punya tempat usahanya memiliki ruangan dengan ukuran minimal 4×4 m. Ukuran ini merupakan salah satu standar umum yang harus dipenuhi dalam bisnis refill parfum.

5. Buat Desain Toko Secara Menarik

Agar tempat usaha yang akan ditempati tampak menarik, pastikan untuk membuat desainnya sedetail mungkin. Buat agar toko tampak lebih berwarna dan meriah.

Misalnya saja dengan mempercantik toko dengan cat yang berwarna cerah dan diimbangi pencahayaan yang pas. Supaya, pengunjung tertarik untuk berbelanja parfum di tempat Anda.

Baca juga: Raih Peluang Besar dalam Bisnis Perhiasan, Begini Tipsnya!

6. Sediakan Sampel dan Katalog Parfum

Selanjutnya, siapkan sampel parfum yang nantinya akan dijual. Bisa dengan mengoleskan contoh parfum di atas lembaran kertas. Siapkan juga katalog parfum beserta namanya, agar calon konsumen bisa lebih mudah memilih parfum yang diinginkan.

Umumnya kemasan untuk parfum primer berupa botol roll berukuran kecil kurang lebih 4 ml. Selain ukuran yang berbeda, kemasan botol parfum juga akan diberi kode khusus untuk membedakan antara jenis parfum wanita dan pria.

7. Belajar Meracik Parfum Sendiri

Anda juga bisa meracik parfum sendiri untuk menemukan formula wewangian yang unik. Selidiki bagaimana resep parfum dibuat, bisa dengan membuat campuran khas dari beberapa bibit wewangian yang ada. Atau membeli beberapa jenis minyak esensial berukuran kecil dan bereksperimen.

Jangan lupa luangkan waktu dan biasakan diri dengan berbagai aroma parfum yang berbeda. Mulailah dengan memadukan dua aroma bersama, jangan lupa buat catatan detail soal jenis parfum yang digunakan dan berapa takarannya.

Lakukan eksperimen hingga mendapatkan formula dengan aroma yang pas. Jika perlu, minta pendapat pelanggan yang datang untuk mengomentari aroma parfum hasil eksperimen tersebut sebelum diproduksi massal.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau