KOMPAS.com – Lahan pekarangan rumah di ibu kota cenderung semakin sempit. Di sisi lain, tak ada peluang untuk meningkatkan nilai perekonomian.
Sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi pekarangan rumah tangga, ada cara yaitu melalui urban farming “vertikultur“. Lewat urban farming, kamu dapat menambah pendapatan rumah tangga.
Dikutip dari BPTP Sulawesi Barat, vertikultur adalah teknik budidaya tanaman di lahan sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal. Dengan metode ini, maka lahan sempit dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menanam tanaman.
Sistem pertanian vertikultur memiliki sejumlah kelebihan, antara lain; efisien dalam menggunakan lahan, menghemat penggunaan pupuk dan pestisida, bisa dipindahkan dengan mudah, dan pemeliharaan lebih mudah.
Perlu diketahui, tak semua komoditas dapat ditanam dengan sistem vertikultur. Jenis tanaman yang bisa ditanam dengan sistem vertikultur hanya beberapa komoditas tanaman saja yaitu tanaman berumur pendek seperti sayuran dan buah, tanaman obat, serta tanaman hias.
Baca juga: 7 Strategi Efektif Pemasaran Produk Hasil Hidroponik
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam memulai bisnis pertanian dengan sistem verikultur. Berikut hal-hal yang perlu disiapkan seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Dalam melakukan penanaman secara vertikultur membutuhkan biaya awal yang cukup besar untuk membeli peralatan vertikultur, seperti pipa paralon, biaya perawatan, biaya benih komoditas, dan biaya lainnya.
Beberapa komoditas yang umum dibudidayakan yaitu sayuran dan buah, tanaman obat, dan tanaman hias. Sesuaikan komoditas yang akan ditanam dengan kondisi geografis daerah tanam.
Pemasaran hasil produk vertikultur dapat dilakukan dengan menggunakan pemasaran konvensional dengan memasarkan ke pasar-pasar terdekat atau media sosial, online shop, maupun pemasaran melalui komunitas.
Baca juga: Kiat Sukses Bisnis Toko Cat, Pemula Wajib Tahu
Komunitas yang sesuai dengan komoditas yang ditanam akan memudahkan dalam proses bisnis tanaman melalui vertikultur, komunitas dapat memberikan masukan-masukan mengenai produksi, produk, perawatan, hingga pemasaran.
Dari segi perawatan, sistem vertikultur lebih mudah dibandingkan dengan sistem konvensional dan juga hanya membutuhkan lahan yang sedikit.
Baca juga: 9 Hal Penting dalam Memulai Bisnis Ayam Potong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.