Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Pupuk Organik Berpeluang Hasilkan Jutaan Rupiah, Begini Cara Produksinya

Kompas.com - 28/08/2023, 17:02 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisnis pertanian adalah salah satu sektor bisnis yang potensial bisa menghasilkan banyak keuntungan. Tidak hanya dari hasil panen kebun atau sawah, tapi juga dari produksi bahan pupuk.

Tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan bahan kimia, membawa peningkatan terhadap kebutuhan pupuk kompos atau pupuk organik.

Bahan limbah sisa rumah tangga juga bisa diolah untuk menghasilkan cuan yang berlimpah, salah satunya dengan dijadikan pupuk organik.

Peluang untuk memulai bisnis pupuk organik terbilang sangat bagus dan cerah. Hingga kini, pupuk organik banyak dicari dan permintaannya sangat besar, namun jumlah pelaku usaha pupuk organik masih terbilang kurang dibandingkan dengan kebutuhan pasaran.

Ini adalah peluang emas bagi kamu untuk memulai bisnis pupuk organik. Berikut ini adalah hal-hal penting yang perlu kamu pahami untuk memulai bisnis pupuk organik yang dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: 8 Langkah Bikin Konten Medsos untuk Pelaku UMKM

1. Pengumpulan sisa bahan organik

Langkah awal untuk memulai bisnis pupuk organik adalah dengan mengumpulkan sampah yang sesuai dengan kebutuhan pembuatan pupuk organik.

Bahan baku pupuk organik terbilang sangat mudah ditemukan, yakni berasal dari sampah dedaunan, sisa sayur yang tidak terolah, kulit buah, dan bahkan kotoran hewan.

Perlu diperhatikan, jika sampah-sampah yang kamu kumpulan tersebut ukurannya terlalu besar, kamu harus memotongnya kecil-kecil agar dapat masuk ke tempat pengomposan dan mudah terurai.

2. Memasukkan ke wadah pengomposan

Setelah memotong bahan baku menjadi bagian yang lebih kecil, campurkan dengan larutan starter dan dihamburkan hingga merata.

Baca juga: Tips Mendulang Rezeki dari Bisnis Kue Crepes

Nantinya, starter ini berguna untuk mengurai sampah. Jika campuran pupuk organik terlalu basah, kamu bisa menambahkan sekam atau serbuk kayu agar lebih kering.

Setelah meratakan larutan starter, masukkan kedalam wadah pengomposan hingga terisi penuh dan tutuplah wadah pupuk organik dengan rapat.

3. Proses inkubasi

Proses inkubasi membutuhkan waktu antara 3-6 minggu hingga pupuk matang.

Selama proses inkubasi, kamu harus telaten untuk mengecek prosesnya. Cara mengeceknya dengan memasukkan jari sedalam 2 cm pada pupuk.

Jika proses pengomposan sedang berlangsung, kamu akan merasakan sensasi hangat. Bila tidak merasakan sensasi tersebut, kamu bisa menambahkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja.

Dalam beberapa waktu, kamu perlu untuk mengaduk pupuk organik tersebut.

Baca juga: Simak Cara Untuk Manajemen Risiko bagi Pelaku UKM

4. Panen pupuk organik

Jika pupuk organik sudah siap dipanen, tanda utamanya adalah pupuk sudah menghitam.

Untuk menjual produk pupuk organik, sebaiknya pupuk organik dikeringkan, dicacah dan diayak terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Dengan begitu, pupuk yang kamu hasilkan tidak berbau dan bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Harga jual pupuk organik bisa berkisar dari Rp30.000 hingga Rp50.000 per kemasan.

5. Strategi promosi pupuk organik

Untuk membantu memasarkan pupuk organik yang kamu hasilkan, kamu bisa memanfaatkan media sosial dengan membagikan informasi mengenai produk pupuk organik yang tersedia.

Baca juga: Tips Sukses Meraup Cuan dari Jualan Seblak

Kunci sukses bisnis mengolah sampah organik

1. Untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas, pastikan bahwa pupuk organik melalui tahap pengeringan, pecacahan dan diayak agar pupuk yang dihasilkan tidak berbau dan tahan lama.

2. Usahakan agar pupuk organik yang kamu produksi sudah mengantongi sertifikasi kelayakan dari Departemen Pertanian.

Untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan, kamu bisa mengajukan permohonan ke Departemen Pertanian, sedangkan untuk pengujian, kamu bisa melakukannya di lab kimia.

3. Kamu bisa menggandeng beberapa kelompok tani untuk memasarkan produk pupuk organik.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Pelanggan Tetap Setia

4. Maanfaatkan sebaik mungkin teknologi yang tersedia sekarang. Gunakan juga marketplace untuk menambah jumlah penjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau