MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) kembali dipercaya menjadi salah satu penyelenggara kegiatan Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) 2023.
Pada program ini, sebanyak 400 mahasiswa dari 46 perguruan tinggi saling bersaing antarkelompok untuk menjadi yang terbaik.
Ketua Pelaksana AWMM UB 2023, M Iqbal mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek. Tujuannya, untuk membangun semangat entrepreneurship di kalangan mahasiswa.
"Ini menjadi salah satu kewajiban, dalam salah satu program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM)," kata M Iqbal pada Senin (28/8/2023).
Nantinya, para peserta dituntut dapat mewujudkan prototipe produk dari ide-ide yang ada dan mendapatkan investor.
"Tahapan berikutnya kita bisa melakukan serangkaian intervensi atas ide yang dibangun teman-teman mahasiswa, berupa prototipe atau model bisnis yang mudah-mudahan bisa diterima dengan baik dan berkontribusi bagi masyarakat," katanya.
Para peserta saling bersaing dalam membuat atau mengembangkan inovasi dan kreativitas di bidang usaha. Diharapkan, ide-ide yang ada dapat membantu usaha dari para pelaku UMKM.
"Bukan justru malah bersaing dengan atau menjatuhkan usaha mikro yang sedang eksisting, tetapi bisa membantu, berkolaborasi dalam membangun usaha yang terukur, menambah penyerapan tenaga kerja," katanya.
Wakil Rektor V UB Bidang Riset dan Inovasi, Prof Dr Unti Ludigdo SE MSi mengatakan, di Jawa Timur terdapat tiga perguruan tinggi lainnya yang menyelenggarakan AWMM 2023. Sedangkan, secara nasional, total terdapat 34 perguruan tinggi.
Untuk jumlah peserta AWMM UB 2023 terdapat penurunan dibandingkan dengan tahun lalu bisa mencapai 970 mahasiswa. Hal ini karena perguruan tinggi yang terlibat menyelenggarakan AWMM 2023 semakin banyak.
"Mengapa sekarang 400, karena yang ditugasi perguruan tingginya semakin banyak, kalau sebelumnya tahun kemarin 17, sekarang 34, dan Jawa Timur seingat saya ada 4 perguruan tinggi yang menyelenggarakan, sebelumnya di Jatim hanya UB, tetapi sekarang ada perguruan tinggi lainnya," katanya.
Menurutnya, kegiatan yang ada selaras dengan ekosistem kegiatan di UB yakni mengedepankan riset, inovasi dan kewirausahaan. Pihaknya saat ini sedang menargetkan banyak mahasiswanya untuk menjadi wirausahawan.
"Sehingga dapat membantu mengisi target dari pemerintah, bahwa 3,95 persen dari masyarakat kita berwirausaha, syukur-syukur bisa mencapai 10 persen yang kita harapkan," katanya.
Dia mengatakan, jumlah mahasiswa UB yang setiap tahun menerima belasan ribu peserta didik baru diprediksi tidak memungkinkan semuanya akan bekerja menjadi pegawai negeri ataupun swasta.
Sehingga, menurutnya, ruang terbuka yang ada dengan mengarahkan para mahasiswa menjadi wirausahawan.
"Ruang terbuka bagi mereka, kita didik, kita format mereka menjadi wirausaha," katanya.
Selain itu, Kemendikbudristek juga akan memberikan dana bagi setiap kelompok peserta guna membuat prototipe produk usahanya.
Salah satu peserta asal Universitas Merdeka Malang, Prita Ayu Azahra mengatakan, dirinya bersama dua rekannya mengikuti AWMM UB 2023 karena ingin mewujudkan ide usaha yang ada. Mereka mengembangkan ide usaha di bidang konveksi yang ramah lingkungan.
Latar pendidikan sebelumnya sebagai lulusan SMK dari jurusan tata busana menjadi modal bagi Prita. Wanita yang sedang menempuh kuliah di jurusan Administrasi Bisnis ini ingin memiliki butik busana kedepannya.
"Jadi nanti saya ingin mendirikan butik, tapi ada batik, ada kebaya, jadi kombinasi, bisa dipakai di acara formal, santai, tapi enggak terkesan klasik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.