Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toba Tenun, Berdayakan 200 Perempuan dan Beromzet Rp100 Juta

Kompas.com - 13/09/2023, 20:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Siapa yang tak mengenal ulos? Ulos merupakan salah satu jenis kain tenun hasil kerajinan khas masyarakat Batak, Sumatera Utara yang berupa selendang.

Toba Tenun merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjual berbagai jenis ulos yang berlokasi di Sopodel Tower, Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.

Toba Tenun didirikan oleh Kerri na Basaria sejak tahun 2018. Sebagai wirausahawan sosial, Kerri mempunyai misi untuk merevitalisasi dan melestarikan tradisi tekstil asal Sumatera Utara.

Baca juga: Permudah UMKM Go Digital, Lazada Kembangkan Sistem Logistik Terintegrasi

“Toba Tenun telah bermitra dengan lebih dari 200 pengrajin kain tenun yang mayoritas perempuan. Kita memberikan pembinaan revitalisasi warna, motif, dan kita juga punya rumah pewarnaan alam sendiri,” kata pihak Marketing Toba Tenun, Grace (45) di Acara Kriyanusa Pameran Kerajinan Nusantara 2023 di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Produk Unggulan Toba Tenun

Toba Tenun memiliki beragam produk unggulan, seperti kain ulos, sarung, selendang, dan syal scraft.

Kain ulos yang dijual Toba Tenun memiliki harga yang bervariasi tergantung jenis kain dan motif. Harga tersebut berkisar diantara Rp1,8 juta hingga Rp20 juta.

Baca juga: Bisnisnya Ditolak MenKopUKM Teten Masduki, Ini Tanggapan Tiktok Indonesia

“Kami juga ada produk kain ulos tumtuman yang berharga di atas Rp10 juta. Ini karena kain tumtuman membutuhkan waktu yang lama dan lebih rumit dalam pembuatannya,” kata Grace.

Bukan hanya itu, Toba Tenun juga bermitra dengan tiga UMKM, seperti bando batik jogja yang merupakan produk dari Joglo Ayu Tenan, tas, dan perhiasan.

Ia menambahkan, pihaknya juga membuat produk ready to wear yang mengkombinasikan kain ulos dengan bahan padanan lainnya, seperti Resortwear Hawaii Shirt, Resortwear Oversized Polo Shirt, Resortwear Handkherchief Dress, dan Resortwear KO dress.

Baca juga: OJK Gelar Literasi Keuangan untuk UMKM dan Ibu RUmah Tangga di Sulsel

Pemasaran Toba Tenun

Sebagai usaha untuk memasarkan produknya, Toba Tenun melakukan dua teknik marketing, yaitu online dan offline.

“Selain di pameran, kita juga menjual produk kita di website www.tobatenun.com, Tokopedia, dan Instagram. Melalui online, para customer yang di luar daerah dapat membeli produk kami,” ujar Grace.

Bukan hanya itu, Grace juga senang sekaligus bangga bisa diundang oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) pada acara Kriyanusa Pameran Kerajinan Nusantara pada tahun 2023 di Jakarta.

Baca juga: Kisah Gaby, Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Coffee Shop

Selain itu, Toba Tenun juga melakukan kerja sama dengan Plaza Indonesia dan Alun-Alun Indonesia untuk memamerkan produknya.

“Dengan mengikuti event-event pameran seperti ini, dalam sebulan kami bisa menjual sebanyak 100 pieces kain ulos dan mendapatkan lebih dari Rp100 juta. Padahal biasanya kami hanya mampu menjual 20 sampai 50 pieces ulos setiap bulannya,” ujarnya.

Usaha Toba Tenun Untuk Bisa Menembus Pasar Ekspor

Saat ini, Toba Tenun sedang melakukan berbagai upaya untuk bisa menjajakan kain ulos di pasar ekspor.

Baca juga: Cerita Satrio Membangun Bisnis Ketapel hingga Ekspor ke Manca Negara

Grace mangatakan, pihaknya bergabung dengan Sarinah Trading House untuk mendapatkan kesempatan ekspor produknya ke luar negeri.

"Proses kurasi kurang dari sebulan, kami kirim barang kepada mereka untuk dilihat apakah pantas atau tidak untuk di ekspor. Proses ini sudah berjalan hampir satu tahun," tambah Grace.

Ia berharap produknya segera mendapat kesempatan untuk ekspor ke luar negeri agar kain ulos makin dikenal di seluruh penjuru dunia.

Bukan hanya itu, semoga masyarakat dapat mengenakan ulos layaknya batik sehingga masyarakat tidak ragu menggunakannya dan membuat masyarakat lebih mengenal kain ulos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau