Bakso Rusuk Joss berjalan lancar, tapi bukan berarti tanpa tantangan. Mulai dari masalah karyawan hingga kendala regulasi pemerintah saat membuka cabang pernah dihadapi Isa.
"Misal kita buka cabang di pinggir jalan yang memiliki akses sulit, sehingga harus membuka jalan, yang seperti ini pemerintah tidak memberikan izin," ujarnya.
Selain berbagai tantangan itu, Isa juga sempat mengalami kerugian sebesar Rp 800 juta dalam kurun waktu dua bulan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ketika pandemi Covid-19.
“Tapi kita kan sebagai pengusaha dan calon pengusaha harus bisa menghadapi setiap masalah, jangan pernah kerikil yang kecil menghalangi langkah kita,” tegasnya.
Terbukti keseriusan dan sikap Isa yang tak mudah putus asa akhirnya menunjukkan hasil.
Kini, ada 37 cabang Bakso Rusuk Joss dengan konsep kemitraan di seluruh Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Cirebon, Padang, Palembang, Bukit Tinggi, hingga Pekan Baru.
“Akhir tahun 2023, target saya punya 56 cabang. Kita juga akan buka di luar negeri, yaitu Mekkah, Madinah, Jeddah, dan Sydney,” kata pria kelahiran Bandung ini.
Ia juga menambahkan, kini usahanya mampu menjual 800 kg daging dalam sehari, padahal dulunya hanya mampu menjual dua kilogram daging untuk tiga hari.
“Itu kita ngerebusnya saja memakan waktu selama empat hari dan menghabiskan biaya sekitar Rp 300 jutaan,” ceritanya.
Ada berbagai menu Bakso Rusuk Joss yang unik dan menarik untuk dinikmati, yakni bakso lava, bakso beranak, bakso bambu bakar, bakso buaya, bakso lobster, dan bakso rusuk sebagai menu andalannya.
Harga yang ditawarkan juga sangat ramah di kantong, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 160 ribu. Selain itu, kamu juga bisa custom bakso dengan harga hingga ratusan juta.
Di tengah kesuksesannya, Isa berharap bisa terus memberikan manfaat untuk orang banyak, bukan hanya berorientasi pada keuntungan pribadi.
"Saya juga berharap bisa mempekerjakan orang banyak dan bisa membanggakan Indonesia dengan buka cabang di luar negeri," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.