Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jauhar Asmara Merintis DJACK's Fried Chicken, Jual Mobil untuk Modal

Kompas.com - 19/11/2023, 10:55 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.comFried Chicken atau ayam goreng merupakan menu kuliner yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Tak heran jika ayam goreng menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Jauhar Asmara salah satu pelaku usaha Fried Chicken. Ia memulai usaha ini sejak tahun 2020 dengan nama brand DJACK’s Fried Chicken. Usaha yang Jauhar jalankan memiliki konsep kemitraan.

Pernah Berbisnis Dengan Teman

Sebelum memutuskan membuka usaha sendiri, Jauhar mengawali bisnis bersama teman-temannya sejak tahun 2015 dengan nama brand Al’s Chick.

Baca juga: Kisah Sukses Tahu Jeletot Taisi, dari Teras Rumah hingga Punya 600 Mitra di Pulau Jawa

Saat itu, dalam waktu kurang dari dua tahun, Al's Chick sudah berhasil mendapatkan lebih dari 100 mitra. Sayangnya di tahun 2019, menurun drastis saat Covid-19.

“Setelah 5 tahunan usaha dengan teman, akhirnya saya putuskan usaha sendiri karena perbedaan visi dan misi dalam bisnis,” kata Jauhar (44) saat ditemui Kompas.com di kantor FIF Group Cabang Pasar Minggu, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Menjual Mobil Untuk Modal

Sejak memisahkan diri dari teman-temannya, Jauhar mencoba bangkit dengan memulai usaha baru dengan modal dari menjual mobil.

“Saya mulai DJACK’s Fried Chicken dengan modal Rp 80 juta hasil menjual mobil, untuk buka satu outlet sebagai sampel,” ungkap Jauhar.

Beruntungnya, usaha ayam goreng Jauhar banyak dilirik oleh calon mitra, bahkan saat opening saja sudah ada yang mendaftarkan diri untuk franchise.

“Sebelum launching saya sudah mulai campaign dan sudah ada 2 mitra yang bergabung saat itu,” tutur Jauhar.

Baca juga: Hayafest 2023 Bantu Mitra UKM Halal Community Pasarkan Produk

Sulitnya Mengelola Sendiri

Mitra DJACK's Fried ChickenNur Wahyu Pratama Mitra DJACK's Fried Chicken

Jauhar mengaku, dirinya merasa kesulitan harus mengurus 11 mitra yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

“Semuanya saya kerjain sendiri, mulai dari antar bahan baku dengan menggunakan sepeda motor, itu saya (lakukan) sendiri,” ujar Jauhar.

Meski demikian, Jauhar bersyukur karena dengan mengelola semuanya sendiri, ia bisa tahu secara mendalam bisnisnya, tahu jarak tempuh ke mitra, dan estimasi pengiriman bahan baku.

Baca juga: Cerita Wayan Merintis Bisnis Virtual Reality, Ingin Buat Edukasi Sejarah Lebih Menarik

Penentuan Lokasi dan SDM Menjadi Tantangan

Sama dengan pelaku usaha kemitraan lainnya, penentuan lokasi dan masalah pembayaran masih menjadi masalah klasik yang membuat dirinya pusing.

“Banyak juga calon mitra yang ingin bergabung menanyakan pembayarannya bisa dicicil apa tidak, walaupun cicilnya tidak bertahun-tahun, tetap menjadi kendala buat kita. Tapi saya berpikir ini bisa menjadi peluang,” ungkap Jauhar.

Selain itu, terbatasnya sumber daya manusia (SDM) juga menjadi tantangan dalam membangun bisnis DJACK’s Fried Chicken. Menurutnya, sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan dana terbatas, sulit mendapatkan SDM dengan kualifikasi tinggi.

“Kami juga UMKM kecil dan pinggiran, otomatis Sumber Daya Manusia (SDM) yang kami punya pendidikannya rendah, paling tinggi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), terkadang hanya Sekolah Dasar (SD). Mereka secara mental dan psikologi masih belum matang, sehingga sulit bagi kita untuk mengaturnya,” ucap Jauhar.

Baca juga: Kisah Owner Ayam Hijrah, dari Pekerja Kantoran Hijrah Menjadi Pebisnis Kuliner Sukses

Mampu Menjual 80 Ekor per hari

Paket kemitraan yang Jauhar tawarkan ada dua, yaitu paket Rp 6 juta dan Rp 10 juta. Kedua paket ini hanya berbeda pada ukuran booth-nya.

“Kalau Rp 6 juta ukurannya 100 cm x 60 cm biasanya cocok untuk jualan di rumah atau teras atau buka ghost kitchen seperti penjualan Gofood, Grabfood, dan Shopeefood. Sedangkan paket Rp 10 juta memiliki ukuran booth 150 cm. Selain itu kami tidak ada royalti fee dan pembayan bahan baku diberikan waktu tiga hari,” kata Jauhar.

DJACK's Fried ChickenNur Wahyu Pratama DJACK's Fried Chicken

“Dari 11 mitra kami, kami mampu mengirim bahan baku 80 ekor ayam per harinya ke mereka,” lanjut Jauhar.

Untuk menambah ilmu bisnis, Jauhar aktif mengikuti berbagai pelatihan, salah satunya workshop Sahabat Finatra, yakni program workshop yang diadakan oleh PT Federal International Finance (FIF) untuk mendukung UMKM, dengan memberikan pelatihan dan akses permodalan.

Sebagai Sahabat Finatra, Jauhar berharap bisa mendapat lebih banyak ilmu dan pelatihan. Tentunya ini menjadi masukan bagi dirinya dalam menjalankan bisnisnya.

“Selama 2 hari saya mendapatkan ilmu mengenai rantai pasok, skala prioritas, dan manajemen finansial yang baik. Kita juga diajarkan financial budget plan,” tutur Jauhar.

Baca juga: Wahyuningsih, Ibu Rumah Tangga yang Sukses Merintis Unie Dimsum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau