Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Memulai Bisnis Ecoprint ala Siti Khulifah, Owner Mutiara Collection

Kompas.com - 22/11/2023, 12:03 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Akhir-akhir ini, ecoprint banyak digemari oleh pelaku usaha yang baru menjalankan usaha di bidang kerajinan atau craft.

Ecoprint adalah teknik cetak menggunakan bahan yang ramah lingkungan atau alami yang bisa digunakan pada banyak media, seperti kain, kertas, tanah liat, dan kulit.

Kamu juga bisa memulai usaha ini dengan modal yang kecil, yaitu Rp 500 ribu. Seperti Siti Khulifah, owner Mutiara Collection yang sudah menjalankan usaha ecoprint sejak tahun 2019.

Baca juga: Bermodal Rp 500 Ribu, Siti Khulifah Merintis Usaha Anyaman Bungkus Kopi hingga Produk Ecoprint

“Saya awalnya penasaran, lalu saya langsung belajar. Saat ini saya sudah berdayakan dua orang untuk membantu usaha saya," kata Siti kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Sekarang omzet saya Rp 5 juta dalam sebulan dan sudah berhasil menjual ke luar pulau, seperti Sulawesi dan Bali,” lanjutnya.

Bagi kamu yang tertarik membangun usaha kerajinan ecoprint, Siti membagikan lima tips untuk menjalankan usaha ecoprint.

1. Mulai dari Modal Kecil

Dalam membuat produk ecoprint, tak membutuhkan biaya besar. Kamu bisa memulai usaha ini dengan modal di bawah Rp 1 juta.

“Bikin yang simpel dulu saja, kalau hasilnya bagus dan memiliki nilai jual yang tinggi baru dikembangkan modalnya,” ujar Siti.

2. Jangan Cepat Berpuas Diri

Tak sedikit pelaku usaha kerajinan yang cepat merasa puas dan cukup terhadap hasil kerajinan yang dia buat. Hal ini sebenarnya akan mematikan langkah pelaku usaha dalam menjalankan usaha.

“Penting untuk selalu menggali potensi yang ada di dalam dirimu. Di dunia ecoprint itu banyak yang bisa dijadikan media untuk ecoprint, jadi jangan berhenti sampai situ,” ucap Siti.

Baca juga: Peluang Usaha Ecoprint, Begini Cara Membuatnya

3. Berani Mencoba Inovasi Baru

Saat ini, pelaku usaha ecoprint sudah sangat banyak, sehingga persaingannya pun benar-benar ketat.

Menurut Siti, dengan banyaknya pelaku usaha ecoprint, membuatnya berani keluar dari zona nyaman, karena harus membuat produk yang berbeda dari pesaing.

“Di Rembang, bahkan (pelaku usaha) batik pun beralih ke ecoprint juga. Ini yang membuat saya harus melakukan inovasi terhadap produk. Saya ingin coba membuat ecoprint dalam bentuk figura atau lukisan,” ungkapnya.

4. Manfaatkan Media Online

Salah satu cara memasarkan produk ecoprint, yaitu dengan menggunakan platform online. 

Platform online yang bisa kamu gunakan yaitu media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp, serta eCommerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan juga platform pasar global, yaitu etsy.

Halaman:

Terkini Lainnya
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau