KOMPAS.com - Usaha kain ecoprint kini tengah ramai digandrungi oleh para pelaku usaha.
Selain karena mendukung gerakan cinta lingkungan, usaha ini dinilai sebagai peluang usaha yang berpotensi menjadi ladang cuan.
Ecoprint, juga dikenal sebagai eco-dyeing atau leaf printing, yakni metode alami dan ramah lingkungan untuk membuat pola dan desain pada kain atau kertas menggunakan bahan tumbuhan.
Teknik kreatif ini melibatkan penggunaan daun, bunga, dan bagian tanaman lainnya untuk mentransfer pigmen, bentuk, dan warna ke permukaan bahan.
Bagi kamu yang tertarik memulai usaha ecoprint, berikut gambaran dasar prosesnya.
Baca juga: Istri Tentara di Malang Ini Sukses Berbisnis Ecoprint, Omzet Rp 80 Juta Per Bulan
Untuk membuat cetakan ramah lingkungan, biasanya dimulai dengan pemilihan berbagai bahan tanaman seperti daun, kelopak, batang, dan bahkan kulit kayu.
Bahan-bahan tersebut seringkali dikumpulkan dari lingkungan sekitar atau taman. Usahakan untuk tidak memetik sembarangan, apalagi sampai merusak taman ataupun tanaman.
Bahan kain atau kertas yang akan dicetak, biasanya dibuat dengan cara direndam dalam air atau larutan mordan (zat yang membantu mengikat pewarna tanaman), seperti tawas atau besi.
Kamu bisa membeli mordan melalui e-commerce, karena lebih terjangkau dan bisa dikirimkan secara instan.
Bahan tanaman yang dipilih kemudian disusun secara hati-hati di atas kain atau kertas sesuai pola yang diinginkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.