Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Usaha Ecoprint, Begini Cara Membuatnya

Kompas.com - 17/09/2023, 20:54 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usaha kain ecoprint kini tengah ramai digandrungi oleh para pelaku usaha.

Selain karena mendukung gerakan cinta lingkungan, usaha ini dinilai sebagai peluang usaha yang berpotensi menjadi ladang cuan.

Ecoprint, juga dikenal sebagai eco-dyeing atau leaf printing, yakni metode alami dan ramah lingkungan untuk membuat pola dan desain pada kain atau kertas menggunakan bahan tumbuhan.

Teknik kreatif ini melibatkan penggunaan daun, bunga, dan bagian tanaman lainnya untuk mentransfer pigmen, bentuk, dan warna ke permukaan bahan.

Bagi kamu yang tertarik memulai usaha ecoprint, berikut gambaran dasar prosesnya.

Baca juga: Istri Tentara di Malang Ini Sukses Berbisnis Ecoprint, Omzet Rp 80 Juta Per Bulan

1. Mengumpulkan Bahan Tanaman

Untuk membuat cetakan ramah lingkungan, biasanya dimulai dengan pemilihan berbagai bahan tanaman seperti daun, kelopak, batang, dan bahkan kulit kayu.

Bahan-bahan tersebut seringkali dikumpulkan dari lingkungan sekitar atau taman. Usahakan untuk tidak memetik sembarangan, apalagi sampai merusak taman ataupun tanaman.

2. Menyiapkan Kain atau Kertas

Bahan kain atau kertas yang akan dicetak, biasanya dibuat dengan cara direndam dalam air atau larutan mordan (zat yang membantu mengikat pewarna tanaman), seperti tawas atau besi.

Kamu bisa membeli mordan melalui e-commerce, karena lebih terjangkau dan bisa dikirimkan secara instan.

3. Menata Bahan Tanaman

Bahan tanaman yang dipilih kemudian disusun secara hati-hati di atas kain atau kertas sesuai pola yang diinginkan.

Hal ini dapat melibatkan penempatan daun dalam konfigurasi tertentu atau membuat pengaturan artistik.

Jika kamu ingin menghasilkan model abstrak, kamu bisa menyebar bahan-bahan yang kamu miliki dan biarkan proses menunjukkan hasilnya.

Baca juga: Kisah Novianti Ekastuti, Resign Kerja Lalu Sukses Usaha Berbasis Ecoprint

4. Bundling

Setelah bahan tanaman berada di tempatnya, kain atau kertas digulung atau dilipat dengan hati-hati, sehingga menghasilkan bundel.

Bundel ini seringkali diikat dengan aman untuk menjaga semuanya tetap pada tempatnya.

5. Mengukus atau Merebus

Bundel tersebut kemudian terkena panas dan menjadi lembab melalui metode seperti mengukus atau merebus.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau