“Produk yang bisa masuk di Krisna itu tergantung saya dan istri saya, setelah kami review produknya,” tegasnya.
Baca juga: Kisah Krisna Pratama Ubah Kayu Bekas Perahu Jadi Bisnis Furnitur
Sebelum memutuskan untuk membuka toko retail oleh-oleh khas Bali, Ajik memiliki usaha konveksi.
Dia mengatakan, jika dia dan istrinya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang garmen, hal itu yang mendasari toko oleh-oleh Krisna mulanya banyak menjual produk pakaian.
“Saya dan istri kebetulan skill-nya di garmen. Kalau ada produk pakaian yang mau masuk, pasti kita akan lihat kualitas bahan hingga jahitannya,” tambah Ajik.
Di tengah berkembangnya bisnis toko Krisna Oleh-oleh Khas Bali, pandemi Covid-19 melanda dan mengharuskan Ajik mematuhi peraturan lockdown selama satu tahun.
Akibat tidak adanya transaksi jual-beli di tokonya, sebanyak 2000 pegawai dirumahkan. Dalam situasi tersebut, Ajik berupaya membuat inovasi baru yang diharapkan bisa menjalankan kembali bisnisnya.
Saat itu Ajik mencoba terjun ke sektor pertanian dan memutuskan menanam kacang.
Ajik tidak menyangka jika lahan kebun kacangnya tersebut akan tiba masa panen dalam waktu lima bulan.
Baca juga: Kisah Murniati, Mantan Pegawai Kantoran yang Kini Sukses Berbisnis Camilan Olahan Nanas Madu
“Setelah panen, saya coba jual tetapi nggak laku. Dari situ, akhirnya 50 persen hasil panen saya bagikan ke masyarakat, sedangkan sisanya saya coba olah dan jadikan produk kacang kapri,” tuturnya.
Kacang kapri yang telah diolah, rupanya lebih banyak diminati oleh para wisatawan yang datang.
Dari keberhasilan memproduksi kacang kapri, Ajik terus mengembangkan inovasi ragam oleh-oleh makanan, seperti pie susu, pia, roti amandel, dan lainnya.
Kini, produk yang paling banyak diminati oleh pengunjung Krisna Oleh-oleh Khas Bali adalah produk makanan pie susu Ajik.
Saat ini, total jumlah outlet Krisna Oleh-oleh Khas Bali ada 34. Ajik mengungkap, mulai akhir tahun ini hingga tahun depan, akan ada pengembangan 8-10 outlet di luar Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.