MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kopi berkarbonasi milik lembaga Pondok Pesantren (Ponpes) Annur 2 Malang, Sabtu (9/12/2023).
Orang nomor satu di Jawa Timur itu berharap kopi kemasan bermerk Kapiten Nusantara tersebut mampu memberikan dampak ganda, karena produksinya berawal dari lingkungan pesantren.
Salah satu yang bisa dirasakan manfaatnya di antaranya akan menjadi pembelajaran bagi para santri termasuk alumninya.
Baca juga: Mendorong Transformasi Desa menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
"Ini akan menjadi bagian yang memberikan multiplier effect (efek berganda)," kata Khofifah di sela-sela peresmian.
Khofifah menyebut, berputarnya sektor usaha di lingkungan pesantren semacam itu sejalan dengan program One Pesantren One Product (OPOP) atau satu pesantren satu produk yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Dengan peresmian pabrik ini, artinya ada penguatan ekosistem OPOP, yang didukung dengan minat sangat besar dari para santri," katanya.
Sementara itu, salah satu pimpinan Kapiten Nusantara dan perwakilan dari Pondok Pesantren Annur 2 Malang, H Ma’ruf Mubarok mengatakan dengan dibangunnya usaha produksi kopi berkarbonasi di lingkungan Pondok Pesantren itu diharapkan keberadaan pesantren bisa menjadi pelopor ekonomi keumatan.
"Pesantren, sekarang sudah waktunya untuk maju menjadi pelopor ekonomi keumatan, kerakyatan," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menyebut pabrik kopi berkarbonasi itu telah memproduksi hingga 6.000 botol per hari, dengan jumlah penjualan sekitar 200 ribu botol per bulan.
Bahkan, produk tersebut sudah merambah ke pasar luar negeri. Yakni di Malaysia, Australia dan Selandia Baru.
Baca juga: Kisah Sukses Ajeng Respati dan Nesya Valeria Rintis Havilla Tea
"Tahun depan kami menargetkan untuk menembus pasar India," jelasnya.
Ma'ruf menceritakan ide untuk memproduksi kopi berkarbonasi itu bermula dari kesukaannya pada minuman kopi. Sehingga muncul gagasan untuk memproduksi minuman kopi berkarbonasi.
"Kami berharap selaku anggota OPOP, turut mendukung lembaga pondok pesantren untuk berinovasi membuat lini usaha sebagai bentuk kemandirian Pondok Pesantren," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.