Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Achmad Kurnia, Bisnis Produk Home Decor Sampai Ekspor ke Berbagai Negara

Kompas.com - 23/12/2023, 13:15 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kerajinan dan furnitur di Indonesia menjadi peluang usaha yang dilirik oleh banyak calon pengusaha.

Hal ini karena produksi kerajinan dan furnitur tidak hanya diminati oleh orang Indonesia, tetapi juga orang-orang luar negeri, sehingga membuka peluang ekspor yang lebih besar.

Salah satu pelaku usaha di bidang ini adalah Achmad Kurnia, pemilik CV Siji Lifestyle. Ia mendirikan usaha ini pada tahun 2007 di Desa Trienggo, Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: 5 Ide Usaha Kerajinan Tangan, Salah Satunya Manfaatkan Daur Ulang

“Kami fokus pada pembuatan wall decor dari serat alam seperti eceng gondok, rotan, dan kulit kayu. Kami menargetkan kalangan kelas menengah ke atas dan juga ekspor,” kata Achmad saat ditemui Kompas.com pada acara media tour LPEI di Yogyakarta, Rabu (20/12/2023).

Proses pembuatan produk kerajinan tangan Siji LifestyleNur Wahyu Pratama Proses pembuatan produk kerajinan tangan Siji Lifestyle

Makna Siji Lifestyle

Pria yang akrab disapa Achmad ini, menjual produk kerajinan untuk hiasan interior dengan jumlah terbatas, di mana setiap produknya hanya ada satu, karena proses pembuatannya masih menggunakan tangan. Hal ini juga membuat hasil desain yang berbeda-beda pada setiap produknya.

“Itu alasan mengapa saya menamakan Siji. Bukan berarti saya ingin menjadi yang nomor satu, akan tetapi produknya hanya satu. Unik dan memiliki pola yang alami. Jadi, tidak ada produk sejenis yang sama,” jelas Achmad.

Lebih lanjut Achmad menambahkan, dirinya memulai Siji dari sebuah rumah kontrakan, kemudian pindah ke gudang bambu dan saat ini sudah memiliki tempat produksi sendiri.

Baca juga: Cerita Noki Prasixner Merintis Al Quran Leather, Bermula dari Keluhan Konsumen

Berdayakan Masyarakat Sekitar

Proses pembuatan produk kerajinan tangan dari resin, CV Siji LifestyleNur Wahyu Pratama Proses pembuatan produk kerajinan tangan dari resin, CV Siji Lifestyle

Dalam proses pembuatan produk, Achmad dibantu oleh sekitar 50 hingga 100 karyawan, 40 persen di antaranya adalah perempuan yang berasal dari masyarakat sekitar.

Dalam sebulan, Siji Lifestyle memproduksi sebanyak 300 hingga 400 produk. Selain itu, juga menghasilkan 1.500 produk kerajinan resin dalam sebulan.

“Sistem produksi kami ada dua, in house dan dari rumah. Kalau in house itu ada sekitar 40 orang yang di rumah produksi untuk membuat kerajinan dengan kesulitan yang tinggi, sedangkan sisanya mereka bisa bekerja dari rumah dengan diberikan peralatan pembuatan kerajinan tangan,” ungkap Achmad.

Baca juga: Manfaatkan Rotan dan Kayu Jadi Produk Furnitur, Rizal Berhasil Ekspor ke Timur Tengah

Produk kerajinan Siji Lifestyle dari Kulit Jagung (Klebot)Nur Wahyu Pratama Produk kerajinan Siji Lifestyle dari Kulit Jagung (Klebot)

Ekspor ke Pasar Amerika Serikat hingga Jepang

Banyak produk Siji Lifestyle yang telah berhasil menembus pasar global. Achmad mengungkap, sebelum membangun bisnis ini, dirinya memang pernah bekerja di salah satu perusahaan handycraft terbesar di dunia dan pernah bekerja di perusahaan furnitur yang berada di Eropa. 

Saat ini, produk-produk buatannya telah diekspor ke Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Belgia, Singapura, Hongkong, dan Jepang.

“Sebanyak 40 persen ke Amerika, 40 persen ke Eropa, sisanya Jepang, Amerika Selatan, dan Pasifik. Saat ini kami mampu meraup omzet Rp 10 milliar dan angka ini naik 25 persen dari tahun lalu,” ungkap Achmad.

Menurut Achmad, setiap negara memiliki perbedaan minat terhadap produk hasil kerajinan tangan. Negara Amerika lebih menyukai produk berbahan resin, Eropa suka wall decor karena konsep sustainable, dan Jepang yang menyukai produk wall decor ukuran kecil karena rumah di sana yang minimalis.

Selain karena diproduksi dalam jumlah terbatas, kelebihan produk Siji Lifestyle yang menarik perhatian konsumen adalah keunikannya dalam menawarkan pengalaman berbeda untuk setiap konsumen,

“Kami tidak hanya menjual produk, kami juga menjual experience kepada pembeli ketika menyentuh produk kami. Seperti salah satu produk kami yang terbuat dari kulit jagung atau bahasa jawanya klobot yang punya tekstur unik,” tutup Achmad.

Baca juga: Cerita Cefi Merintis Bisnis Celukba, Upaya Hadirkan Mainan Selain Gadget

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau