Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Mengubah Ide Menjadi Bisnis Sukses

Kompas.com - 21/01/2024, 21:10 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber BDC

KOMPAS.com - Ide bisnis adalah salah satu faktor penting dalam membangun sebuah bisnis. Pasalnya, ide bisnis bisa menjadi bekal untuk melahirkan berbagai inovasi, yang akan menjadi amunisi pelaku usaha.

Namun demikian, sebenarnya ide bisnis tak selalu harus hal baru. Pelaku usaha bisa mengembangkan ide dari produk yang sudah ada. Terpenting adalah dapat menemukan target pasar yang tepat.

Untuk menemukan target pasar, pelaku usaha harus melakukan riset dan perencanaan yang matang.

Baca juga: 8 Kesalahan yang Harus Dihindari Pelaku Usaha Saat Memulai Bisnis

Berikut ini, empat langkah mengubah ide menjadi sebuah bisnis yang sukses.

1. Temukan peluang

Pengamatan yang jeli adalah cara terbaik menemukan peluang. Mulailah dengan melihat sekeliling dan temukan apa hal yang selama ini bisa Anda lakukan dengan baik.

Akan jauh lebih aman untuk menjelajah ke wilayah yang sudah Anda pahami, sehingga Anda bisa menggunakan kekuatan yang ada.

Misalnya, Anda senang mencoba berbagai resep makanan dan Anda melihat banyak ibu dari teman-teman anak Anda yang bekerja, maka Anda bisa mulai menawarkan paket catering untuk bekal sekolah.

Untuk memulai membangun usaha, penting untuk melakukan apa yang Anda sukai dan pahami. Pengetahuan Anda akan hal tersebut, akan membuat Anda lebih mudah mendapatkan pinjaman dari pemberi modal.

2. Temukan ceruk pasar

Ada berbagai faktor yang menentukan potensi keberhasilan suatu produk, salah satunya tentu target pasar yang tepat, yang akan berdampak pada penjualan.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk mendefinisikan target pelanggan dengan jelas.

Beberapa hal berikut bisa menjadi acuan menentukan target pasar:

- Siapa sebenarnya target pelanggan saya?

- Mengapa pelanggan saya mau membeli produk ini?

- Apa yang membuat produk atau layanan saya lebih unggul dari pesaing saya?

- Mengapa calon pelanggan saya membeli dari pesaing saya?

- Bagaimana saya dapat mengimbangi persepsi tersebut dan membuat pelanggan pesaing saya membeli dari saya?

- Apa saja kebutuhan calon pelanggan saya? Bagaimana bisnis saya memenuhi kebutuhan tersebut? Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi.

- Masalah apa yang dipecahkan oleh produk atau layanan yang saya miliki? Apakah produk atau layanan saya memudahkan calon pelanggan?

Baca juga: 5 Tips Mempertahankan Bisnis di Masa Sulit, Pelaku Usaha Harus Tahu

3. Sampaikan ide dengan rencana bisnis yang kuat

Tuangkan pemikiran kreatif Anda di atas kertas. Rencana bisnis adalah alat Anda untuk menjual ide Anda kepada pemberi pinjaman atau investor.

Kurangnya kejelasan, informasi yang buruk, dan tidak adanya orientasi strategis adalah tiga hal yang membuat rencana bisnis terlihat buruk.

Pastikan Anda menyediakan waktu untuk menyusun rencana bisnis dengan semua detail yang sesuai, seperti penentuan posisi, analisis pasar, hingga rencana keuangan.

4. Temukan mentor

Memulai sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah. Banyak bisnis yang tidak berhasil, karena tidak ditangani dengan serius, atau karena tidak ada dukungan yang memadai.

Anda bisa meningkatkan peluang sukses secara signifikan, dengan meminta saran dari seseorang yang memiliki pengalaman bisnis, yang sering disebut mentor.

Para pemimpin bisnis ini biasanya akan terbuka memberikan nasihat manajemen, menyarankan sumber-sumber pembiayaan, dan bahkan menawarkan kesempatan magang kepada anak-anak muda untuk mengasah kualitas kepemimpinan di lapangan.

Baca juga: Pahami 4 Metode Promosi Bisnis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com