KOMPAS.com - Minat untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan kini bukan lagi sekadar tren, tetapi telah menjadi kebutuhan, seiring dengan semakin meluasnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Bisnis pun didorong untuk ikut peduli lingkungan, dengan memenuhi kebutuhan pasar yang kini lebih sadar menjaga lingkungan.
Sustainability atau keberlanjutan dalam bisnis mengacu pada menjalankan bisnis tanpa memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, komunitas, atau masyarakat secara keseluruhan.
Hal itulah yang menjadi alasan mengapa pelaku usaha perlu menerapkan keberlanjutan atau sustainable dalam bisnis.
Maria Utami Sekar, Co-Founder Kayn Label mengatakan, isu keberlanjutan saat ini bukan sekadar gimmick bagi para pelaku bisnis.
Pasalnya, tren pola konsumsi konsumen sekarang ini sudah lebih sadar untuk menjaga lingkungan.
“Para pelaku bisnis sebenarnya harus bisa menangkap tren ini sebagai peluang bisnis dari segi pemasaran,” kata Sekar, Senin (5/2/2024).
“Bukan hanya untuk mendapat keuntungan, tapi juga bisa menjadi praktik bisnis yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan,” lanjut Sekar.
Menurutnya, dengan melakukan strategi sustainable branding, pelaku usaha dapat mengakomodir aspirasi konsumen terkait lingkungan, sehingga bisa membangun koneksi yang lebih kuat.
Sekar membagikan tiga tips sukses menjalankan strategi sustainable branding, bagi para solopreneur di Indonesia;
Melalui penekanan pada nilai-nilai lingkungan dan sosial yang sama, sustainable branding menciptakan rasa keselarasan.
Ini bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang bagaimana merek mencerminkan prinsip-prinsip yang diyakini oleh konsumen.
“Mereka merasa, bahwa mendukung merek bukan hanya tindakan konsumsi, melainkan juga manifestasi dari prinsip-prinsip pribadi mereka yang dihargai,” ujar Sekar.
“Dalam hal ini, Kayn Label mendorong kebanggaan akan melestarikan kebudayaan lokal, dengan menggunakan batik yang ramah lingkungan,” imbuhnya.
Baca juga: 5 Ide Usaha Sustainable, Berpeluang Cuan dan Bantu Daur Ulang Sampah
Komunikasi terbuka mengenai praktik-praktik berkelanjutan adalah landasan kepercayaan. Saat konsumen memahami komitmen merek terhadap inisiatif ramah lingkungan, hubungan terbangun atas dasar kepercayaan.