Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dodol Boga Rasa Tenjo Pegang Teguh Konsistensi Rasa

Kompas.com - 23/02/2024, 08:23 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Banyak yang tidak tahu bahwa daerah Bogor Barat memiliki produk makanan yang khas, yakni dodol. Dari sekian banyak perajin makanan tersebut, salah satu yang cukup mendapatkan atensi dari konsumen adalah Dodol Boga Rasa yang diproduksi di Tenjo, Kabupaten Bogor.

Didirikan sejak tahun 1999 oleh Hj Suhaesih, Dodol Boga Rasa ini telah dikenal oleh banyak orang dengan cita rasa yang tak berubah sejak awal dikenal masyarakat.

Egi Mardani, generasi kedua pemilik usaha Dodol Boga Rasa, mengungkapkan alasan di balik suksesnya Dodol Boga Rasa bisa terus bertahan, yakni prinsip konsistensi rasa yang terus dipegang teguh.

"Meski suatu saat usaha ini ada penerusnya, tetap harus konsisten rasa karena orang-orang ingat akan rasanya. Bukan siapa pemilik usahanya," tuturnya saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (22/2/2024). 

Egi memaparkan mengenai cara tetap menjaga konsistensi rasa. Ia menyebut bahwa dirinya selalu mengawasi proses pembuatan dodol dari awal hingga akhir. 

"Karena kita punya standar bahan baku, takaran, dan kematangan. Jadi rasanya selalu sama dari dulu," lanjut Egi.

Baca juga: Kisah Dimas Berbisnis Cookies, Terinspirasi dari Pengalaman Tertinggal Pesawat

Awal Berdirinya Dodol Boga Rasa

Saat diwawancara, Egi sempat menceritakan awal mula Dodol Boga Rasa didirikan. Ia menyebut bahwa Dodol Boga Rasa didirikan oleh ibunya pada sekitar tahun 1999. Kemudian ia melanjutkan usaha ibunya tersebut pada tahun 2012. 

"Waktu awal-awal ibu merintis, dodolnya masih dijual ke toko-toko. Tapi alhamdulillah semakin dikenal dan daerah Tenjo aksesnya juga semakin mudah," lanjutnya.

Sejak awal berdiri hingga sekarang, Dodol Boga Rasa telah memiliki berbagai varian rasa. Diantaranya rasa original, wijen, durian, dan karamel atau lapis. Egi mengatakan bahwa keempat varian rasa tersebut selalu laris terjual. Selanjutnya, Egi juga menyebut bahwa Dodol Boga Rasa sempat mencoba membuat varian lain. 

"Kami pernah mencoba varian aroma kopi, tapi belum ketemu pasarnya aja," ucapnya. 

Baca juga: Cerita Lilia Merintis Renaco, Ciptakan Olahan Kurma Coklat hingga Kopi

Kemudian, Egi menyebut harga jual yang Dodol Boga Rasa yang dipasarkan antara Rp45.000 hingga Rp70.000 per kilogram. Namun, dodol tersebut juga bisa dijual satuan, mulai dari 200 gram, 250 gram, dan 500 gram. Tiap rasa juga berbeda harganya. 

Selanjutnya, Egi menyatakan omzet yang dihasilkan oleh Dodol Boga Rasa. Dodol Boga Rasa yang dikelolanya dapat menghasilkan 3 hingga 5 juta rupiah per harinya. Ia juga menyebut bahwa Dodol Boga Rasa selalu ramai ketika hari besar, seperti lebaran, natal, dan imlek.

Karyawan Dodol Boga Rasa

Kegiatan produksi Dodol Boga Rasa dilakukan di Tenjo. Untuk mendukung pembuatan makanan tersebut, Egi merekrut warga sekitar. Hingga saat ini sudah ada 25 karyawan yang bergabung, terdiri dari 8 laki-laki dan 16 perempuan. 

"Kalau laki-laki biasanya bantu buat produk sampai jam 1 siang, terus setelah itu giliran perempuan yang bungkus dodol sampai jam 5 sore," ucapnya.

Egi Mardani generasi kedua pemilik dodol tenjo Boga RasaKOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Egi Mardani generasi kedua pemilik dodol tenjo Boga Rasa

Secara hitungan upah, karyawan yang bekerja dihitung berdasarkan wajan yang dikerjakan. Satu wajan yang dikerjakan dapat diberi upah Rp 60.000 hingga Rp 70.000. Namun, upah tersebut masih dibagi lagi berdasarkan jumlah orang yang mengerjakan satu wajan. 

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau