Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Kelontong Pun Harus Punya Arus Keuangan Sehat, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 07/03/2024, 08:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengatur keuangan secara baik dan benar menjadi salah satu kunci sukses bagi pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di bidang toko kelontong.

Sebagaimana diketahui, perputaran uang di toko kelontong kerap berjalan cepat, dan hal ini memerlukan kemampuan yang mumpuni dari pemilik toko dalam mengatur keuangan. Sebaliknya, jika si pemilik tidak bisa mengatur arus kas, bisa-bisa keuangan toko menjadi tekor.

Pentingnya pengaturan arus kas ini disadari juga oleh salah satu pemilik toko yakni Imas Masriah (40) dan Asep Saepudin (46) pemilik Toko Pelangi di kawasan Ciparigi, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Hadapi Toko Ritel Modern, Pemilik Toko Kelontong Ini Terapkan Strategi Jitu

Toko Pelangi adalah toko kelontong yang fokus pada penjualan air galonan dan gas elpiji. Strategi bisnis tersebut membuat toko ini mampu bersaing dengan toko ritel modern yang saat ini semakin menjamur di berbagai tempat.

Lantas, apa saja strategi dalam pengelolaan keuangan agar arus kas tetap sehat dan mampu memenuhi berbagai kebutuhan dan kewajiban? Coba simak strategi berikut ini, sebagaimana yang dibagikan oleh Imas dan Asep.

Membuat Rekening Terpisah Berdasarkan Pos

Karena banyaknya konsumen yang dilayani, perputaran uang di toko ini juga semakin cepat. Tak heran, Imas dan Asep harus mengatur arus kas sebaik-baiknya agar semua kebutuhan bisa terpenuhi, mulai membayar pemasok air dan gas, membayar gaji pegawai, menyisihkan untuk kebutuhan sehari-hari, dan yang pasti membayar cicilan ke bank.

“Saya selalu memisahkan uang ke dalam beberapa rekening. Satu rekening untuk membayar pemasok barang, rekening lainnya untuk operasional toko, kemudian saya juga ada rekening khusus untuk membayar cicilan pinjaman,” ujar Imas saat ditemui di tokonya, Minggu (3/3/2024).

Dia mengungkapkan jika uang tidak dipisah-pisahkan, bisa saja keuangan toko menjadi tidak rapi dan arus kas berantakan.

Baca juga: Kisah Sukses Ajik Krisna Mendirikan Toko Oleh-oleh Krisna Bali

Dia menggunakan rekening dari bank yang sama untuk menampung uang berdasakan pos-posnya tersebut. Tujuannya agar tidak ada biaya administrasi dan memudahkan pencatatan.

“Saya menggunakan beberapa rekening tabungan untuk menampung uang berdasarkan pos-posnya itu. Agar tidak ada biaya admin, rekening tersebut sama. Kebetulan rekening saya adalah BRI,” lanjut Imas.

Aplikasi BRImo dari BRI Dok. BRI Aplikasi BRImo dari BRI

Memprioritaskan Pembayaran untuk Pos Wajib

Imas mengungkapkan bahwa dalam sehari perputaran uang di tokonya mencapai antara Rp 7 juta hingga Rp 10 juta. Sebagian besar uang tersebut dari hasil penjualan air galon dan elpiji.

Meski perputaran uang cukup besar, namun Imas dan Asep selalu disiplin menyisihkan uang untuk pos-pos yang penting. Salah satu yang selalu diprioritaskan setiap hari adalah cicilan ke bank.

Imas dan Asep adalah nasabah KUR dan non-KUR BRI yang pembayaran cicilannya dilakukan secara bulanan. Dengan menyisihkan uang tiap hari, hal tersebut tidak akan membebani arus kas toko ketika pembayaran jatuh tempo.

“Berapa pun dapatnya penjualan dalam sehari, saya selalu menyisihkan uang dengan jumlah tertentu. Selain sebagai keuntungan dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, uang tersebut juga untuk menyiapkan pembayaran cicilan,” kata dia.

Selebihnya, uang bisa diputar kembali, baik untuk operasional toko, membayar pemasok, dan sebagainya.

Baca juga: 6 Cara Memulai Bisnis Toko Bangunan, Peluangnya Menjanjikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Training
Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Training
5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

Training
Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Training
6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

Training
SATU Indonesia Awards 2024 Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat Bincang Inspiratif

SATU Indonesia Awards 2024 Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat Bincang Inspiratif

Program
4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

Training
Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Jagoan Lokal
5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

Training
Cara Hijrahfood Meatshop Menjaga Kualitas Daging untuk Pesanan Online

Cara Hijrahfood Meatshop Menjaga Kualitas Daging untuk Pesanan Online

Training
Tertarik Buka Bisnis Mi? Simak Tips dari Owner Mie Tjap Chili

Tertarik Buka Bisnis Mi? Simak Tips dari Owner Mie Tjap Chili

Training
3 Cara Membangun Bisnis dengan Passion

3 Cara Membangun Bisnis dengan Passion

Training
Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Training
Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Jagoan Lokal
Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com