KOMPAS.com - Memiliki pelanggan yang setia merupakan aset yang berharga bagi setiap bisnis atau usaha.
Mereka tidak hanya memberikan pendapatan yang stabil bagi usaha Anda, tetapi juga bisa menjadi perwakilan atau duta merek yang kuat dan sumber masukan yang berharga.
Pelanggan setia biasanya melihat bukan sekadar dari harga atau produk dalam memutuskan membeli sesuatu. Mereka mempertimbangkan semuanya, terutama pada layanan.
Meskipun demikian, terkadang, kesalahan yang tidak disengaja dapat menyebabkan bisnis kita kehilangan pelanggan setia. Seringkali pelanggan kabur, karena kita mengabaikan beberapa pengalaman dasar pelanggan.
Baca juga: Ketahui 6 Alasan Pelanggan Tak Kembali Lagi, Pelaku Usaha Harus Tahu
Melansir Forbes, berikut ini beberapa hal yang harus dihindari, agar pelanggan tidak kabur.
Umpan balik dari pelanggan setia adalah kunci penting untuk mengembangkan bisnis Anda.
Kebanyakan bisnis merasa mereka adalah pihak yang paling tahu seberapa baik produknya, padahal sebenarnya, pelanggan Anda yang tahu seberapa baik produk Anda, karena mereka yang menggunakannya.
Dengan umpan balik dari pelanggan, Anda bisa mengetahui apa yang mereka suka dan tidak sukai dari produk atau layanan usaha Anda.
Ketika pelanggan rela meluangkan waktu untuk memberi tahu apa yang dapat ditingkatkan pada bisnis Anda, mulai dari seberapa baik produk atau layanan Anda hingga ekspektasi mereka terhadap suatu produk, ini menandakan bahwa mereka peduli.
Jika Anda tidak menghiraukannya, mereka akan pergi dengan cepat, karena merasa suaranya tidak didengar.
Baca juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Sebagai seorang pelanggan, tentu kita merasa kesal saat mencoba menghubungi perusahaan melalui telepon, tetapi hanya mendapat jawaban bahwa semua operator sedang sibuk atau balasan template dari sistem otomatis.
Saat seorang pelanggan ingin menghubungi usaha Anda, karena suatu hal yang mereka ingin tahu, seperti informasi seputar produk hingga komplain, tetapi Anda hanya merespons dengan sistem, maka ini akan berakibat fatal.
Di samping itu, penting bagi pelaku usaha untuk mempunyai etika yang baik dalam berinteraksi dengan mereka.
Apalagi, di era digital ini, satu interaksi buruk saja dapat mengakibatkan rusaknya reputasi.
Sebelum membeli, pelanggan mungkin akan membandingkan produk yang sama dari beberapa merek.