Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Usaha yang Rekrut Perempuan dalam Kembangkan Bisnis

Kompas.com - 08/03/2024, 20:13 WIB
Alfiana Rosyidah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemajuan ekonomi dapat dilakukan dengan melibatkan perempuan dalam usaha. Karena itu, penting bagi semua pihak untuk ikut berperan dalam pemberdayaan perempuan sehingga punya kesempatan menjalankan bisnis.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Rizky Juanita Azuz, External Communications Senior Lead Tokopedia dalam konferensi pers dengan topik "Hari Perempuan Sedunia 2024".

"Kemajuan ekonomi dapat dilakukan dengan menerapkan kesetaraan gender dan meningkatkan kesejahteraan perempuan," jelas Rizky, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Woman Ecosystem Catalyst Akan Bantu Perempuan Pelaku UMKM Mengembangkan Bisnis

Dalam acara tersebut, Tokopedia turut menghadirkan para perempuan pelaku usaha yaitu Felicia Kurniawan, pemilik usaha fashion M231. Kemudian ada Yenny Kusuma Hendra, pemilik usaha Kumala Home and Kitchen. Lalu Anita Hartono, pemilik usaha Mambucha.

Ketiganya menceritakan secara singkat awal mula mendirikan bisnis serta tantangan yang sempat dihadapi. Selain itu, ketiganya juga memiliki model pemberdayaan yang bermacam-macam dalam proses pembuatan produk.

Konferensi Pers Virtual Jelang Hari Perempuan Internasional 2024dok. Imagine Dynamics Konferensi Pers Virtual Jelang Hari Perempuan Internasional 2024

Cerita dimulai dari Felicia. Model pemberdayaan yang ia lakukan ialah melibatkan perempuan dalam proses produksi dan menggunakan material dasar dari pabrik yang berada di Jawa Tengah.

Baca juga: Pemkab Jayapura Berdayakan Perempuan di 2 Kampung Percontohan

"Material utama kami adalah bahan katun yang kami dapat dari Jawa Tengah. Selain itu, kami juga memiliki 1.100 penjahit yang lebih dari 75 persen diantaranya adalah perempuan," ucap Felicia. 

Kemudian cerita dilanjutkan oleh Yenny. Pemberdayaan yang dilakukan di Kumala Home and Kitchen adalah dengan merekrut para perajin perempuan. 

"Kami membina 70 hingga 80 persen perempuan perajin. Mereka tersebar di daerah Bogor, Malang, Bali, Medan, dan lainnya, Keterampilan mereka betul-betul bagus," lanjut pemilik Kumala Home and Kitchen tersebut. 

Baca juga: Program Ibu Berbagi Bijak 2023 Tingkatkan Kemampuan Finansial Para Perempuan Pelaku UMKM

Selanjutnya, Anita juga memaparkan hal yang sama. Dalam proses produksi Mambucha, ia melibatkan para perempuan dan anak rantau. 

"Karyawan Mambucha itu 90 persen perempuan dan 50 persen diantaranya adalah anak rantau yang sudah tidak memiliki ayah atau ibu. Atau juga ada yang keduanya," jelas Anita. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau