Selama menjalankan bisnis katering, Risma juga menemukan berbagai kendala dalam lika-liku bisnisnya. Mulai dari mendapatkan kurir yang tidak bisa baca maps hingga makanan jatuh saat proses pengantaran.
"Waktu awal-awal saya juga pernah merangkap semuanya. Merangkap jadi chef, mengemas makanan, dan jadi kurir juga," kenang Risma.
Selain itu, kendala yang sering muncul adalah soal rasa dari makanan. Menurutnya, lidah setiap orang berbeda-beda. Bisa saja rasanya sudah pas menurut penjual, tetapi berbeda dengan yang dirasakan pembeli.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Risma melakukan marinasi lebih lama pada menu-menu tertentu, seperti daging. Marinasi daging dilakukan selama satu malam.
Baca juga: 5 Tips Optimalkan Peluang Bisnis Katering Rumahan
Sementara tantangan katering di bulan Ramadan, membuat Risma dan krunya harus mengejar waktu buka puasa. Mereka harus mempersiapkan makanan sedini mungkin, agar bisa sampai di tangan konsumen tepat waktu.
"Sebelumnya pernah ada kejadian, menu buka puasa tidak segera sampai ke konsumen. Saat itu kurir terjebak macet, karena jalanan dipenuhi orang-orang yang pergi mencari takjil," tutur Risma.
"Cara mengatasinya, kami mulai masak setelah zuhur, lalu harus selesai jam setengah 4 sore, supaya jam 4 kurang sudah bisa diantar. Namun, kalau menu sayur ada beberapa yang harus dimasaknya mepet, seperti bayam," lanjutnya menjelaskan.
Risma berharap, Butter & Salt Kitchen dapat terus berkembang dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang sekitarnya.
"Saya juga berharap punya ruang workshop dapur yang sesuai dengan standar, bisa mengisi event, dan bermanfaat buat orang banyak," ucap Risma di akhir sesi wawancara.
Baca juga: 4 Tips Bisnis Katering Ramadan ala Owner Butter & Salt Kitchen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.