Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 500 Ribu Risma Merintis Usaha Katering, Siapkan Menu Sahur dan Berbuka

Kompas.com - 18/03/2024, 10:15 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Dapat Kurir yang Tidak Bisa baca Maps 

Selama menjalankan bisnis katering, Risma juga menemukan berbagai kendala dalam lika-liku bisnisnya. Mulai dari mendapatkan kurir yang tidak bisa baca maps hingga makanan jatuh saat proses pengantaran.

"Waktu awal-awal saya juga pernah merangkap semuanya. Merangkap jadi chef, mengemas makanan, dan jadi kurir juga," kenang Risma. 

Selain itu, kendala yang sering muncul adalah soal rasa dari makanan. Menurutnya, lidah setiap orang berbeda-beda. Bisa saja rasanya sudah pas menurut penjual, tetapi berbeda dengan yang dirasakan pembeli.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Risma melakukan marinasi lebih lama pada menu-menu tertentu, seperti daging. Marinasi daging dilakukan selama satu malam. 

Baca juga: 5 Tips Optimalkan Peluang Bisnis Katering Rumahan

Sementara tantangan katering di bulan Ramadan, membuat Risma dan krunya harus mengejar waktu buka puasa. Mereka harus mempersiapkan makanan sedini mungkin, agar bisa sampai di tangan konsumen tepat waktu. 

"Sebelumnya pernah ada kejadian, menu buka puasa tidak segera sampai ke konsumen. Saat itu kurir terjebak macet, karena jalanan dipenuhi orang-orang yang pergi mencari takjil," tutur Risma.

"Cara mengatasinya, kami mulai masak setelah zuhur, lalu harus selesai jam setengah 4 sore, supaya jam 4 kurang sudah bisa diantar. Namun, kalau menu sayur ada beberapa yang harus dimasaknya mepet, seperti bayam," lanjutnya menjelaskan. 

Risma berharap, Butter & Salt Kitchen dapat terus berkembang dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang sekitarnya. 

"Saya juga berharap punya ruang workshop dapur yang sesuai dengan standar, bisa mengisi event, dan bermanfaat buat orang banyak," ucap Risma di akhir sesi wawancara. 

Baca juga: 4 Tips Bisnis Katering Ramadan ala Owner Butter & Salt Kitchen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau