Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rosalia, Bisnis Kue Kering hingga Laris Ribuan Toples saat Ramadhan

Kompas.com - 23/03/2024, 07:00 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bulan Ramadhan selalu erat dengan sajian kue kering. Hal tersebut membuat tingginya peluang bisnis untuk kue kering.

Rosalia Andriani merupakan salah satunya yang cermat dalam membaca pasar. Ia membangun bisnis kue kering yang ia namakan Chics cookies.

Baca juga: Cerita Robby Herdian, Gagal Berbisnis Pertanian tapi Sukses Berjualan Kue Kering

Awal Mula Membangun Bisnis

Rosalia telah berjualan 20 tahun lebih sejak tahun 2002. Sebelumnya Rosalia merupakan seorang karyawan dan juga ibu rumah tangga.

“Waktu itu saya berhenti kerja untuk ngurus anak. Suami akhirnya nyuruh saya untuk kursus kue, mulai dari situ iseng bikin dan bagiin ke kantor suami terus jadi dititipin juga di sana, eh pada suka sama rasanya. Akhirnya perusahaan suami pun selalu pesan ke saya buat hampers karyawan,” kata Rosalia saat dihubungi Kompas.com pada Kamis, (21/03/2024).

Awal membangun usaha, Rosalia membutuhkan modal awal sekitar Rp 8 juta untuk keperluan alat seperti loyang, mixer, oven, dan lain sebagainya. Modal lainnya yaitu Rp 2 juta untuk membeli bahan-bahan kue-nya.

Target pasar yang dituju Rosalia memang kepada korporat ataupun para karyawannya. Selama ini pesanan yang masuk pun juga dari kedua pasar itu. Rosalia mengaku juga banyaknya permintaan untuk menjadi reseller Chics Cookies. Reseller itu tersebar di kota Jakarta, Bekasi, dan Yogyakarta.

Produk-produk Chics Cookies

Di Chics Cookies terdapat 15 varian kue. Ada kue lidah kucing, nastar, sagu keju, kastangel, dan putri salju merupakan yang paling populer dan paling banyak dipesan saat Ramadhan, Imlek, maupun Natal. Semua produk itu menggunakan bahan-bahan premium.

Produk Kue Kering Chics Cookies milik RosaliaDok. Pribadi Rosalia Produk Kue Kering Chics Cookies milik Rosalia
Produk-produk itu ia pasarkan lewat mulut ke mulut, networking, bazar/pameran, dan media sosial Instagram @chicscookies. Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur dan Jakpreneur diakui Rosalia telah banyak membantu dalam promosi.

Rosalia sangat mengutamakan rasa dan kualitas. Namun, ia juga tetap memperhatikan harga yang ia pasang. Menggunakan bahan premium, produk-produk itu dijual mulai dari harga Rp 70.000 hingga yang termahal Rp 85.000.

Kue kering buatan Rosalia diklaim dapat tahan hingga 3-6 bulan. Bukan karena memakai bahan kimia atau pengawet, tetapi karena cara pengolahannya yaitu steril dan proses pemanggangannya menggunakan api yang benar-benar kecil dalam waktu yang lama. Rosalia memastikan kuenya matang sampai ke dalam.

“Kalau bandingkan sama yang lain, di Chics udah paling murah, soalnya premium punya. Saya berani bersaing kalau soal rasa. Menurut saya yang penting kualitas dan rasa kuenya. Untung masalah belakangan,” ujar wanita berusia 47 tahun itu.

“Dari dulu harga kue saya enggak pernah naik, segitu terus. Temen saya banyak yang tanya kenapa gak naikin harganya. Saya bilang gapapa kalo untungnya lebih sedikit dibanding toko lain, sedikit-sedikit nanti juga jadi bukit,” tambahnya.

Sebenarnya Rosalia juga ingin memasang harga mahal seperti merek lain, tetapi ia memikirkan reseller dan pelanggan setianya. Ia takut mereka lari ke merek-merek lain. Maka, ia lebih memilih banyak pesanan yang masuk karena harga yang murah, daripada sedikit pesanan karena harga produk yang mahal.

Penjualan Chics Cookies di Bulan Ramadhan

Hal itulah yang membuat kesuksesan bagi bisnis kue kering milik Rosalia. Memasuki bulan Ramadhan, Chics Cookies selalu menerima banyak sekali pesanan dari perusahaan, reseller maupun pembeli setianya.

Pesanan yang masuk selalu mencapai 5000 toples. Bahkan, hari ke-10 bulan Ramadhan tahun 2024, Rosalia telah mendapatkan pesanan sekitar 950-an toples. Itu pun belum dari perusahaan dan reseller setianya. Ribuan toples yang ludes itu bisa memberikan omzet hingga lebih dari Rp 100 juta.

Strategi Penjualan di Bulan Ramadhan

Setiap tahunnya, tepat satu bulan sebelum bulan Ramadhan, Rosalia sudah mulai produksi untuk diberikan gratis sebagai tester dan juga untuk disimpan, agar saat Bulan Ramadhan tiba dan ada pesanan yang masuk, Chics Cookies sudah siap.

Baca juga: Jual Ribuan Toples Kue Kering Jelang Lebaran, Ini Strategi Oryzasweetness

Pembuatan kue kering bukan merupakan hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Rosalia akan memproduksi kue kering Chics Cookies yang populer telebih dahulu.

Dua minggu sebelum bulan Ramadhan, biasanya ia juga sering kehabisan bahan baku. Jika ada, harganya pun naik dan mahal. Maka ia mengakali dengan memesannya jauh sebelum bulan Ramadhan. Namun tetap saja, biasanya pesanan yang masuk selalu melebihi stok persediaannya.

“Akhirnya saya harus berbelanja ke gudangnya, jauh dari lokasi saya. Itu memakan waktu, biaya, dan juga tenaga lagi, tetapi saya sudah berkomitmen untuk tidak menaikkan harganya agar pelanggan tetap puas,” kata wanita asli Jakarta itu.

Tenaga Kerja Chics Cookies

Untuk memproduksi ribuan toples kue kering, tentu Rosalia tidak sendiri. Ia telah mempekerjakan lima orang pekerja tetap dari tetangga rumahnya yaitu di Kalimalang, Cipinang, Jakarta Timur. Namun jika jelang Lebaran, ia biasanya mempekerjakan lebih banyak tenaga lagi.

Rosalia mempekerjakan orang-orang yang belum punya pendapatan. Biasanya mereka hanya pekerja serabutan seperti tukang cuci. Rosalia pun mengajarkan mereka hingga mengerti pekerjaannya.

Kendala dan Tantangan Usaha

Dengan banyaknya pesanan yang masuk dan tenaga kerjanya yang terbilang sedikit, Rosalia merasakan kendala atau kesulitan saat menjalankan Chics Cookies. Kendala yang pertama adalah tidak adanya lapak atau ruang kerja untuk memproduksi beribu-ribu pesanannya.

Rumah produksi dan rumah tempat tinggal Rosalia dan keluarga masih di satu atap. Ia kerap kesulitan untuk memproduksinya.

Selain tempat, kendala yang ia rasakan juga ia terhalang pemesanan ke luar kota. Saat ia mencoba kirim ke Madiun dan Bogor, kue-nya retak karena terlalu ringkih akibat kandungan butter.

“Saat ini jadinya di-hold dulu untuk keluar kota, sampai kami dapat cara packing yang baik agar sampai ke tangan customer nanti enggak rusak,” ujar Rosalia.

Chics Cookies di Bulan Biasa Selain Ramadhan

Kue kering dapat terbilang musiman. Banyak orang yang membelinya hanya ketika Imlek, Natal, ataupun Ramadhan.

Untuk tetap mendapatkan pemasukan dan menjalankan bisnisnya. Rosalia pun berdalih menjual bermacam-macam kue-kue basah, seperti kue-kue ulang tahun, dan lain sebagainya.

Untuk ke depannya Rosalia sangat ingin mempunyai toko kue sendiri, jika bisa di rumahnya sendiri. Jadi dapat berkembang dari rumah dan sukses. Saat ini sedang diusahakan dan dalam proses.

Baca juga: Adri Sukses Berbisnis Kue Kering di Tengah Kesibukan sebagai Petugas ATC

Ia sangat ingin memasarkan produknya menggunakan e-commerce dan cara digital lainnya agar mendapatkan pasar yang lebih luas lagi. Namun ia terhalang teknologi, karena belum terlalu lihai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau