Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Syanty Bisnis Hampers, Padukan Produk Homewares dan Kue Kering

Kompas.com - 26/03/2024, 10:10 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bulan Ramadan menjadi bulan penuh berkah. Selain kesempatan yang lebih luas untuk menjalankan ibadah, Ramadan juga menjadi momen menunjukkan kasih sayang kepada keluarga dan kerabat terdekat. Salah satu caranya dengan saling mengirimkan hampers.

Hal tersebut membuat bisnis hampers menjadi peluang usaha yang menguntungkan di bulan Ramadan.

Namun di sisi lain, persaingan bisnis hampers juga semakin ketat, sehingga pelaku usaha perlu menghadirkan hampers yang berbeda dengan yang lainnya, agar dapat menarik perhatian calon konsumen.

Baca juga: Tak Melulu Kue Kering, 5 Pelaku UMKM Ini Berinovasi dalam Bisnis Hampers Lebaran

Syanty Yunita, seorang owner bisnis homewares (peralatan rumah tangga) dengan merek Mamasan Co, memadukan produk bisnisnya dengan kue kering untuk hampers edisi Ramadan.

“Biasanya kalo hampers isinya cuma kukis, lalu kalo habis ya dibuang. Enggak ada kenangannya. Makanya saya terpikirkan buat hampers isi peralatan yang bisa disimpan. Jadi isi hampersnya enggak kukis terus,” ujar Syanty saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Jumat (23/03/2024).

Memulai Bisnis Saat Pandemi Covid-19

Pada dasarnya, Mamasan Co memang merupakan bisnis yang menawarkan peralatan rumah tangga seperti, mangkok, cangkir, sendok dan garpu, taplak meja, bantal sofa, dan lain sebagainya untuk kebutuhan, souvenir, ataupun hampers.

Saat ada momen-momen besar seperti Imlek, Natal, dan Ramadan, Mamasan Co akan mengemas homewares itu dalam bentuk hampers.

Syanti menyebut, dirinya mulai merintis Mamasan Co pada saat pandemi Covid-19, yaitu tahun 2019 lalu di Malang, Jawa Timur.

Namun untuk hampers premium baru dimulai sejak tahun 2021. Saat itulah, ia juga membuka cabang di Jakarta dan Surabaya.

“Mamasan Co buka di kota-kota besar karena customers hampers itu luas, jadi mau jangkau pasar lebih luas lagi. Semua orang di mana pun akan membeli hampers,” kata perempuan berusia 45 tahun itu.

Untuk memulai usahanya ini, diakui Syanty, dirinya membutuhkan modal sebesar Rp 100 juta, untuk membeli barang-barang homewares dalam jumlah besar.

Baca juga: Cerita Vigo, Jual Parsel Lebaran Hingga Tembus ke Singapura

Padukan Produk Homewares dan Kue Kering

Waktu pertama kali memulai bisnis, Syanty mengatakan tak banyak kompetitornya, tetapi semakin ke sini, bisnis hampers semakin banyak.

Hal itu membuat Syanty berkomitmen, untuk selalu berinovasi dalam konsep, desain, dan packaging hampers-nya, agar produknya berbeda dengan kompetitor.

“Produk yang dijual Mamasan Co sepanjang waktu memang sama, yaitu peralatan rumah tangga, tapi untuk desain dan konsep kita selalu berbeda setiap musim," kata Syanty.

"Saya berkomitmen untuk selalu memakai konsep dan desain baru setiap tahunnya, dengan ide dan desain buatan sendiri. Konsep dan desain Ramadan tahun ini dan tahun lalu pun berbeda,” lanjutnya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau