BOGOR, KOMPAS.com - Saat ini, semakin banyak bisnis Food and Beverage (FnB) di Indonesia yang mengadopsi tren kuliner dari luar negeri. Salah satunya dari kuliner Jepang yang terkenal akan keunikan jajanannya, seperti daifuku mochi.
Owner Pipiku Penuh, Yolanda Sohan (29) dan Lucky Pratama (31) merupakan couplepreneur yang membawa daifuku mochi ke industri FnB di Bogor.
Bahkan, Pipiku Penuh yang kini berlokasi di Jalan Bangbarung Kota Bogor menjadi pelopor daifuku mochi pertama di Kota Hujan tersebut.
Mereka menjual daifuku mochi yang otentik seperti aslinya di Negeri Sakura.
Baca juga: Berawal dari Lapak Pinggir Jalan, Kini Kardila Sukses Buka Galeri Lansekap dan Tanaman Hias
Berawal dari pandemi Covid-19, Yolanda yang awalnya tidak memiliki hobi masak mulai mencari kegiatan baru.
Adanya pembatasan sosial berskala besar saat pandemi, membuat aktivitas sangat terbatas, termasuk untuk bepergian ke luar negeri.
Hal ini membuat Yolanda hanya bisa mengingat cita rasa daifuku mochi dari Jepang, mulai dari rasa, tekstur, hingga kekenyalannya. Yolanda akhirnya mencoba membuat daifuku mochi. Setelah melewati beberapa kali trials and errors, ia berhasil membuat daifuku mochi
"Waktu pandemi itu terbatas banget, kami mau ke Jepang juga susah. Akhirnya coba bikin daifuku mochi sendiri. Sebenarnya aku enggak hobi masak, tapi mama aku itu pintar masak. Jadi banyak belajar bareng sama mama. Ternyata enak dan banyak yang suka, jadi aku putuskan untuk jualan," kata Yolanda saat diwawancara Kompas.com pada Selasa (26/3/2024).
Tahun 2020 Pipiku Penuh resmi berjalan, bersmaan dengan itu Yolanda menjadi pelopor penjual daifuku mochi pertama di kota Bogor.
Yolanda dan Lucky memulai usaha Pipiku Penuh dengan sebuah booth container, sebelum akhirnya bisa membuka sebuah toko.
Seperti membangun bisnis pada umumnya, Yolanda dan Lucky juga mengalami naik turun dalam merintis Pipiku Penuh.
Apalagi, daifuku mochi terbilang pendatang baru di industri FnB di Bogor, sehingga butuh usaha lebih untuk memperkenalkannya ke masyarakat sekitar.
Pada saat itu, masyarakat lebih mengenal mochi tradisional yang biasa dijual di keranjang, berukuran kecil dengan isian kacang saja.
Sementara daifuku mochi berbeda. Jenis mochi ini berukuran lebih besar dan memiliki rasa yang lebih manis, biasanya berisi pasta kacang merah dan disisipkan buah stroberi di dalamnya.
"Pas awal banget, banyak orang yang belum aware daifuku mochi itu apa. Jadi ada yang menyamakan dengan mochi biasa yang sering ditemui di Sukabumi atau di Puncak," tuturnya.